Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani, menilai resesi yang dialami Indonesia akibat pandemi covid jangan terlalu dimaknai terlalu dalam.
"Resesi tersebut sebetulnya tidak perlu dikhawatirkan berlebihan karena perekonomian Indonesia terpukul karena dampak pandemi pada kuartal II 2020 mencapai minus 5,32%," kata Hariyadi saat dihubungi, Jumat (6/11).
Meski pada kuartal III 2020 ini masih terkontraksi tetapi trennya membaik di angka minus 3,49%. Perekonomian pada kuartal II terjadi minus dalam karena adanya PSBB.
"Jika selanjutnya dan kedepannya tidak ada pembatasan sosial lagi dan pandemi bisa diatasi maka perekonomian akan cepat ke arah positif. Jadi sepertinya tidak perlu khawatir," ujar Hariyadi.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) tersebut juga meyakini bahwa pada kuartal IV pertumbuhan ekonomi mungkin masih minus tetapi terus membaik dan menunjukkan tren yang positif.
Untuk menghadapi masa transisi pada 2021 sendiri Hariyadi berharap keberhasilan pemerintah bersama ilmuwan dunia untuk menemukan vaksin covid-19 sehingga akan mempercepat pemulihan.
Pada 2021 sendiri perekonomian Indonesia dinilai akan cepat pulih karena cara berpikir masyarakatnya lebih optimis dan berani dalam melakukan kegiatan ekonominya.
"Hal ini busa dilihat. Dalam masa PSBB saja banyak usaha yang nekat berjualan dan orang-orang mau bekerja jadi itu bisa mempercepat," ucapnya.
Sehingga kesimpulan agar perekonomian tidak kembali amblas ialah pemerintah tidak menerapkan kebijakan PSBB. Karena dampaknya akan menjatuhkan perekonomian nasional.
"Jadi resesi ini tidak perlu dimaknai terlalu dalam karena titik terendah ada di kuartal II dan kita sudah melewati itu bukan di kuartal III," pungkasnya. (OL-4)
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef M. Rizal Taufiqurrahman menilai pemerintah gagal mengoptimalkan ruang fiskal di tengah perlambatan ekonomi dan meningkatkan risiko resesi.
Indonesia dihantui resesi karena pertumbuhan ekonomi yang mengkhawatirkan. Pada triwulan pertama 2025, pertumbuhan ekonomi nasional hanya 4,87%, terendah sejak triwulan ketiga 2021.
Pengamat meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah antisipatif untuk mencegah resesi, mengingat perkembangan secara triwulanan (q to q) juga tercatat minus 0,98%.
Resesi, Resesi ekonomi: Pelajari penyebab, dampak, dan cara menghadapinya. Panduan lengkap untuk memahami dinamika ekonomi yang penting.
KEBIJAKAN tarif resiprokal yang dikeluarkan Amerika Serikat untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia, mendorong gejolak perekonomian.
Pasar saham AS mengalami penurunan tajam pada Senin, dengan Dow Jones jatuh lebih dari 850 poin di tengah kekhawatiran resesi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved