Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
INFLASI sebesar 0,07% yang terjadi pada Oktober 2020 tidak serta merta menandakan pulihnya daya beli masyarakat. Soalnya, faktor dominan yang memengaruhi tingkat inflasi di bulan lalu ialah komponen harga-harga bergejolak (volatile price) sebesar 0,40% dan memberi andil pada tingkat inflasi sebesar 0,07%.
“Catatannya, inflasi yang terjadi di Oktober lalu terjadi karena dipicu oleh volatile price. Inflasi inti masih menunjukkan penurunan dibanding bulan lalu. Memang secara umum inflasi inti menunjukkan daya beli belum pulih,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Senin (2/11).
Dalam rilis BPS tercatat pada Oktober 2020 terjadi inflasi pada komponen inti sebesar 0,04% dan memberikan andil pada tingkat inflasi sebesar 0,03%. Bila dilihat dari tahun kalender dari Januari hingga Oktober, inflasi pada komponen inti mencapai 1,50% dan bila dilihat secara tahunan (year on year/yoy) terjadi inflasi sebesar 1,74%.
Inflasi yang terjadi pada Oktober 2020 lebih rendah dibandingkan inflasi pada September yang sebesar 0,13% dan Agustus 0,29%. Inflasi inti yang merupakan indikator untuk melihat daya beli masyarakat itu cenderung menurun karena sebagian masyarakat menengah ke bawah mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi covid-19.
“Inflasi inti menunjukkan kecenderungan penurunan, tapi behaviour masyarakat berbeda. Sekitar 40% menengah ke bawah yang terdampak covid-19 memang banyak yang dirumahkan dan mengalami penurunan upah, sehingga daya beli lapisan bawah menunjukkan penurunan. Tapi menengah ke atas sebetulnya mereka menahan (konsumsi),” jelasnya.
Komponen harga yang diatur pemerintah (administered price) mengalami deflasi sebesar 0,15% dan memberi andil pada tingkat inflasi -0,03%. Deflasi pada komponen ini terjadi karena penurunan tarif angkutan udara dan tarif listrik.
Diketahui, inflasi yang terjadi pada Oktober 2020 menyudahi tren deflasi selama 3 bulan berturut-turut. Juli 2020 tercatat mengalami deflasi 0,10%, Agustus 0,05%, dan September 0,05%. Dengan demikian, inflasi tahun kalender dari Januari sampai dengan Oktober 2020 sebesar 0,95% dan inflasi tahunan 1,44%. (OL-14)
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
AWAL April 2025, Bank Dunia melalui Macro Poverty Outlook menyebutkan pada tahun 2024 lebih dari 60,3% penduduk Indonesia atau setara dengan 171,8 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan.
BANK Dunia resmi mengubah standar garis kemiskinan global dengan meninggalkan purchasing power parity (PPP) 2017 dan saat ini menggunakan PPP 2021.
DINAMIKA geopolitik global mewarnai beragam pemberitaan media arus utama atau media sosial kita.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
BPS mencatat deflasi Gabungan Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) DIY Mei 2025 sebesar -0,15% (mtm), turun dibandingkan realisasi April 2025 yang mengalami inflasi sebesar 1,67% (mtm).
BPS mencatat inflasi Jakarta pada April 2025 sebesar 1,44%, terutama bersumber dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kelompok perawatan pribadi dan jasa
PENURUNAN harga sejumlah komoditas pangan dalam sepekan terakhir membuka potensi terjadinya deflasi di Sumatra Utara pada April 2025.
BERDASARKAN rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta pada Maret 2025 mengalami inflasi sebesar 2,00% (mtm), setelah bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar -0,29% (mtm).
KETUA umum Apindo memprediksi bahwa momen Lebaran 2025 masih dibayang-bayangi sentimen daya beli masyarakat yang masih belum sepenuhnya pulih sejak akhir tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved