Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
INFLASI sebesar 0,07% yang terjadi pada Oktober 2020 tidak serta merta menandakan pulihnya daya beli masyarakat. Soalnya, faktor dominan yang memengaruhi tingkat inflasi di bulan lalu ialah komponen harga-harga bergejolak (volatile price) sebesar 0,40% dan memberi andil pada tingkat inflasi sebesar 0,07%.
“Catatannya, inflasi yang terjadi di Oktober lalu terjadi karena dipicu oleh volatile price. Inflasi inti masih menunjukkan penurunan dibanding bulan lalu. Memang secara umum inflasi inti menunjukkan daya beli belum pulih,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Senin (2/11).
Dalam rilis BPS tercatat pada Oktober 2020 terjadi inflasi pada komponen inti sebesar 0,04% dan memberikan andil pada tingkat inflasi sebesar 0,03%. Bila dilihat dari tahun kalender dari Januari hingga Oktober, inflasi pada komponen inti mencapai 1,50% dan bila dilihat secara tahunan (year on year/yoy) terjadi inflasi sebesar 1,74%.
Inflasi yang terjadi pada Oktober 2020 lebih rendah dibandingkan inflasi pada September yang sebesar 0,13% dan Agustus 0,29%. Inflasi inti yang merupakan indikator untuk melihat daya beli masyarakat itu cenderung menurun karena sebagian masyarakat menengah ke bawah mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi covid-19.
“Inflasi inti menunjukkan kecenderungan penurunan, tapi behaviour masyarakat berbeda. Sekitar 40% menengah ke bawah yang terdampak covid-19 memang banyak yang dirumahkan dan mengalami penurunan upah, sehingga daya beli lapisan bawah menunjukkan penurunan. Tapi menengah ke atas sebetulnya mereka menahan (konsumsi),” jelasnya.
Komponen harga yang diatur pemerintah (administered price) mengalami deflasi sebesar 0,15% dan memberi andil pada tingkat inflasi -0,03%. Deflasi pada komponen ini terjadi karena penurunan tarif angkutan udara dan tarif listrik.
Diketahui, inflasi yang terjadi pada Oktober 2020 menyudahi tren deflasi selama 3 bulan berturut-turut. Juli 2020 tercatat mengalami deflasi 0,10%, Agustus 0,05%, dan September 0,05%. Dengan demikian, inflasi tahun kalender dari Januari sampai dengan Oktober 2020 sebesar 0,95% dan inflasi tahunan 1,44%. (OL-14)
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga Mei 2025 mencapai US$111,98 miliar, naik 6,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai impor Indonesia sepanjang Januari hingga Mei 2025 mencapai US$96,60 miliar.
NERACA perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada Mei 2025 sebesar US$4,30 miliar.
BPS memperkirakan produksi beras Indonesia sepanjang Januari hingga Agustus 2025 mencapai 29,97 juta ton, naik 14,09%.
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
SUMATRA Utara berisiko menghadapi tekanan ekonomi yang lebih dalam jika tren deflasi berlanjut pada Juli 2025.
BPS mencatat deflasi Gabungan Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) DIY Mei 2025 sebesar -0,15% (mtm), turun dibandingkan realisasi April 2025 yang mengalami inflasi sebesar 1,67% (mtm).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
BPS mencatat inflasi Jakarta pada April 2025 sebesar 1,44%, terutama bersumber dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kelompok perawatan pribadi dan jasa
PENURUNAN harga sejumlah komoditas pangan dalam sepekan terakhir membuka potensi terjadinya deflasi di Sumatra Utara pada April 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved