Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PENGAMAT hubungan internasional Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah mengungkapkan Amerika Serikat (AS) telah memiliki komitmen untuk menanamkan investasi di Natuna, Kepulauan Riau.
Komitmen tersebut muncul saat Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berkunjung ke Indonesia dan bertemu Presiden Joko Widodo pada tengah pekan ini. Kawasan tersebut, ucap Rezasyah, rencananya akan disulap menjadi pusat industri pariwisata berbasis alam dan maritim.
Kendati demikian, pemerintah Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup besar untuk membuat AS benar-benar merealisasikan komitmen tersebut.
"Komitmen di Natuna sudah ada tapi baru sekedar komitmen. Belum ada memorandum of understanding, belum ada memorandum of action, jadi bisa jadi, bisa tidak," ujar Rezasyah kepada Media Indonesia, Jumat (30/10).
Ia berpendapat pemerintah harus bergerak cepat melobi otoritas Negeri Paman Sam sebelum masa jabatan periode Presiden Donald Trump berakhir.
"Karena kita tidak tahu apakah Trump akan terpilih lagi atau tidak. Jadi komitmen yang ada sekarang harus segera dikejar," tuturnya.
Sembari melobi AS, pemerintah juga harus mulai membenahi infrastruktur di Natuna. Pasalnya, sejauh ini, fasilitas strategis seperti bandara dan pelabuhan di kawasan terluar itu masih belum mumpuni.
Jika pemerintah AS betul-betul merealisasi komitmen investasi, para pelaku usaha asal negara tersebut pasti akan datang dengan pesawat atau kapal besar untuk membawa berbagai peralatan mereka.
"Sementara pelabuhan sipil di Natuna ukurannya kecil. Itu pasti tidak akan mampu mengakomodir kapal-kapal besar yang bersandar," ucap dia.
Jika pemerintah memaksakan menggunakan pangkalan militer TNI Angkatan Laut, itu akan menimbulkan persoalan baru di mata masyarakat internasional.
"Itu akan mengundang kecurigaan terutama dari Tiongkok. Mereka bisa saja mengira kita memberi izin kepada AS untuk membangun pangkalan militer. Itu yang perlu dihindari," tandasnya.(OL-4)
GANJAR Pranowo melontarkan gagasan Kesepakatan Sementara untuk menyelesaikan konflik Laut China Selatan. Hal itu disinggung Ganjar pada Debat Capres-Cawapres Ketiga
"Yang berikutnya bagaimana patroli bisa kita perkuat juga di wilayah Laut China Selatan," kata Ganjar.
Tiongkok pada Kamis (4/1) mengecam tindakan provokatif yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Filipina di Laut Cina Selatan
Penetapan landas kontinen merupakan tugas yang perlu segera dilaksanakan oleh pemangku kepentingan. Mulai dari ilmuwan kelautan, peneliti bidang maritim, serta pemerintah.
JEPANG dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyepakati perluasan hubungan di bidang keamanan dan ekonomi di tengah meningkatnya pengaruh Tiongkok.
Beijing menuduh AS secara sengaja telah mengacaukan LCS dan melanggar kedaulatan Beijing.
KEJAKSAAN Negeri (Kejari) Natuna menetapkan dan menahan dua orang tersangka berinisial ER dan ES dalam kasus dugaan korupsi program rehabilitasi mangrove di Desa Pengadah, Kabupaten Natuna.
BUPATI Natuna, Cen Sui Lan, menegaskan bahwa pemerintah daerah akan segera menetapkan kawasan Kekah sebagai kawasan konservasi resmi yang juga akan menjadi ikon daerah.
Bupati Natuna, Cen Sui Lan, mengatakan bahwa pembangunan sekolah ini dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2025 dengan pendanaan sepenuhnya dari pemerintah pusat.
Proyek ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di Natuna, sehingga memperkuat posisi daerah sebagai kawasan industri.
Kapolres Natuna, AKBP Novyan Aries Efendie memimpin langsung pengecekan di sejumlah lokasi vital.
Warga berharap kepastian ini segera terealisasi, mengingat banyak dari mereka menggantungkan hidup dari pertanian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved