Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

AS Selangkah Lagi Tanam Investasi di Natuna

Andhika Prasetyo
30/10/2020 20:08
AS Selangkah Lagi Tanam Investasi di Natuna
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo (kanan) beraudiensi dengan Presiden Joko Widodo(AFP)

PENGAMAT hubungan internasional Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah mengungkapkan Amerika Serikat (AS) telah memiliki komitmen untuk menanamkan investasi di Natuna, Kepulauan Riau.

Komitmen tersebut muncul saat Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berkunjung ke Indonesia dan bertemu Presiden Joko Widodo pada tengah pekan ini. Kawasan tersebut, ucap Rezasyah, rencananya akan disulap menjadi pusat industri pariwisata berbasis alam dan maritim.

Kendati demikian, pemerintah Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup besar untuk membuat AS benar-benar merealisasikan komitmen tersebut.

"Komitmen di Natuna sudah ada tapi baru sekedar komitmen. Belum ada memorandum of understanding, belum ada memorandum of action, jadi bisa jadi, bisa tidak," ujar Rezasyah kepada Media Indonesia, Jumat (30/10).

Ia berpendapat pemerintah harus bergerak cepat melobi otoritas Negeri Paman Sam sebelum masa jabatan periode Presiden Donald Trump berakhir.

"Karena kita tidak tahu apakah Trump akan terpilih lagi atau tidak. Jadi komitmen yang ada sekarang harus segera dikejar," tuturnya.

Sembari melobi AS, pemerintah juga harus mulai membenahi infrastruktur di Natuna. Pasalnya, sejauh ini, fasilitas strategis seperti bandara dan pelabuhan di kawasan terluar itu masih belum mumpuni.

Jika pemerintah AS betul-betul merealisasi komitmen investasi, para pelaku usaha asal negara tersebut pasti akan datang dengan pesawat atau kapal besar untuk membawa berbagai peralatan mereka.

"Sementara pelabuhan sipil di Natuna ukurannya kecil. Itu pasti tidak akan mampu mengakomodir kapal-kapal besar yang bersandar," ucap dia.

Jika pemerintah memaksakan menggunakan pangkalan militer TNI Angkatan Laut, itu akan menimbulkan persoalan baru di mata masyarakat internasional.

"Itu akan mengundang kecurigaan terutama dari Tiongkok. Mereka bisa saja mengira kita memberi izin kepada AS untuk membangun pangkalan militer. Itu yang perlu dihindari," tandasnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya