Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Konstruksi Jadi Penyumbang Terbesar PMDN di Kuartal III 2020

Insi Nantika Jelita
27/10/2020 17:05
Konstruksi Jadi Penyumbang Terbesar PMDN di Kuartal III 2020
Pekerja beraktivitas di proyek jalan utama Bojong Gede -Kemang (Bomang) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.(ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

BADAN Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi di Indonesia mengalami kenaikan pada periode Juli – September 2020. Realisasi selama kuartal III (3Q) 2020 mencapai Rp209,0 triliun atau meningkat 1,6% yoy dari triwulan sebelumnya yang mencatatkan kontraksi -4,3% yoy.

Dalam laporan Daily Economic Review PT Bank Mandiri, Selasa (27/10), sektor penyumbang terbesar Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah Konstruksi, sedangkan dari Penanaman Modal Asing (PMA) dari Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya.

"Naiknya realisasi investasi memberikan katalis positif pada kondisi ekonomi Indonesia," sebut Tim riset ekonomi Bank Mandiri

Adapum lima besar realisasi investasi PMDN berdasarkan sektor usaha adalah konstruksi sebesar Rp23 triliun. Lalu di sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi menyumbang Rp17,7 triliun. Sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran menyumbang Rp12,6 triliun, sektor Listrik, Gas, dan Air sebesar Rp11,2 triliun dan sektor industri kimia dan farmasi menyumbang Rp7,5 triliun.

Secara kumulatif, diterangkan bahwa realisasi investasi dari Januari hingga September 2020 mencapai Rp611,6 triliun, yang terdiri dari PMDN sebesar Rp309,9 triliun dan PMA sebesar Rp301,7 triliun

Tim riset ekonomi Bank Mandiri menyebut, capaian ini mengindikasikan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) akan terkontraksi lebih kecil di Q3 2020, jika dibandingkan pada kuartal II 2020.

"'Kami memprakirakan ekonomi Indonesia akan terkontraksi pada kisaran -3% yoy pada kuartal III atau mengalami perbaikan kinerja dari kontraksi pada triwulan sebelumnya (-5.32% yoy). Untuk keseluruhan tahun 2020, kami melihat ekonomi Indonesia terkontraksi pada kisaran 2%," ungkap laporan tersebut. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya