PUPR Dorong Kemajuan UMKM untuk Manfaatkan Teknologi

Insi Nantika Jelita
04/10/2020 09:43
PUPR Dorong Kemajuan UMKM untuk Manfaatkan Teknologi
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendukung Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) atau produk rakyat lewat inovasi dan teknologi. Hal tersebut diperlukan dalam pembangunan infrastruktur untuk efisiensi kerja.

“Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang,” kata Basuki dalam keterangan resminya, Sabtu (3/10).

Pihaknya mendapat tambahan anggaran untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional sebesar Rp1,36 triliun, salah satunya digunakan untuk membeli produk UMKM sebesar Rp362,47 miliar.

Basuki menjelaskan pembelian produk rakyat tersebut berupa material yang digunakan untuk produk inovasi PUPR seperti material Tambalan Cepat Mantap (TCM) Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) sebanyak 100.000 ton senilai Rp200 miliar.

CPHMA atau campuran beraspal panas Asbuton dihampar dingin, ujar Basuki, merupakan hasil inovasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan, Kementerian PUPR berupa campuran beraspal yang mengandung Asbuten dan bahan tambahan lain (polimer) jika diperlukan dan dikemas secara pabrikasi.

"Penggunaan teknologi Tambalan Cepat Mantap sangat mudah, setelah kemasan dibuka bisa langsung dihampar dan dipadatkan dengan beban lalu lintas atau pemadat ringan (hand stamper). Waktu perbaikan jalan hanya memakan waktu kurang lebih satu jam," jelas Menteri PUPR.

Baca juga: PUPR Minta Pengembang Perumahan Perhatikan Kebutuhan Disabilitas

Selain itu, PUPR juga menggunakan teknologi dalam meningkatan konektivitas juga dilakukan dengan pembelian alat Light Weight Deflectometer (LWD) sebanyak 33 unit senilai Rp5 miliar. LWD merupakan alat untuk menguji dan mengumpulkan data kekuatan struktur tanah dasar/granular secara semi-otomatis dan portable sehingga mudah dibawa ke lokasi proyek yang masih sulit diakses.

Di bidang permukiman, Kementerian PUPR melakukan pembelian bahan modular untuk teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) sebanyak 4.700 unit senilai Rp125,04 miliar. Risha merupakan teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada staruktur utamanya.

"Inovasi ini didasari oleh kebutuhan akan percepatan penyediaan perumahan dengan harga terjangkau dan tetap mempertahankan kualitas bangunan," tutur Basuki.

Penggunaan konstruksi Risha berupa panel-panel modular memiliki nilai manfaat yang besar di sektor industri komponen bahan bangunan, terutama bagi UMKM dan membuka lapangan pekerjaan baru. Bangunan Risha kerap digunakan di lokasi-lokasi terdampak bencana, seperti di Provinsi Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya