Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PELEMAHAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dipengaruhi oleh faktor global dan dalam negeri. Adapun, IHSG ditutup turun 1,18% atau 59,86 poin ke level ke 4.999,36.
Investment Specialist Mega Capital Indonesia Liyanto Sudarso menjelaskan, dari faktor global, pertama, hal ini dipengaruhi sentimen dari pasar global sejak Federal Reserve (The Fed) menyampaikan bahwa tidak ada lagi stimulus tambahan untuk ekonomi.
"Walaupun mereka mengatakan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga rendah dalam waktu panjang membuat pasar jadi ternormalisasi," ungkapnya dalam acara 2nd Session Closing IDX Channel, Senin (21/9).
Kedua, Linyato mengatakan, seperti diketahui, beberapa waktu ke depan akan diadakan pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS), dimana jika dilihat Joe Biden sebagai lawan Donald Trump sudah mengungguli secara popularitas.
Baca juga : Bank Mandiri Optimistis Capai Target Penjualan SR013
"Nah yang menarik lagi Joe Biden ingin membuat corporate tax naik lagi, nah ini pasti yang membuat saham-saham emiten yang ada di bursa AS tertekan," sambung Linyato.
Sementara itu, dari sisi dalam negeri, dia menyebut bahwa investor Indonesia masih banyak yang melakukan aksi wait and see, terutama investor yang melihat dampak dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II terutama untuk DKI Jakarta akankah berhasil menekan jumlah angka virus corona.
Selain itu, daya beli masyarakat yang belum meningkat juga memberikan suatu kekhawatiran kepada investor bahwa kuartal III-2020 ini mau tidak mau perekonomian Indonesia harus mengakui akan masuk resesi.
"Kalau bisa disimpulkan kondisi pasar sedang tidak ada seperti steroid dalam jangka pendek, kalau dulu kan selalu ada stimulus tambahan yang bisa membuat pasar terus naik, tapi sekarang semua udah normalisasi dan bank sentral juga ingin melihat ekonomi tumbuh dengan sendirinya setelah suku bunga turun," pungkasnya. (OL-2)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu 23 Juli 2025, dibuka menguat 47,67 poin atau 0,65% ke posisi 7.392,41.
Para pelaku pasar makin optimistis memandang pasar saham sehingga membuka peluang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat di awal pekan ini, Senin (21/7).
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved