Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
DI tengah pandemi covid-19, banyak pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mengubah orientasi bisnis dan melakukan inovasi produk.
Hal itu diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Perubahan di sektor UMKM tidak lepas dari permintaan pasar baru, termasuk pemanfaatan platform digital.
"Didibandingkan kuartal II 2019 dengan saat ini, penjualan di platform digital tumbuh 26%. Saya kira sangat bagus. Apalagi ada penambahan merchant baru sampai 3,1 juta lebih, yang terhubung ekosistem digital," ujar Teten dalam acara peluncuran Bangga Buatan Indonesia (BBI) Pernak Pernik Unik secara daring, Rabu (16/9).
Baca juga: Survei BPS: Mayoritas Pendapatan UMKM Anjlok Akibat Pandemi
Teten menilai penting bagi pelau UMKM untuk bertransformasi saat pandemi covid-19. Suka tidak suka, pandemi telah mengubah permintaan pasar.
"Transformasi yang paling penting. Mereka harus mulai memanfaatkan teknologi dalam strategi pemasaran produk," imbuhnya.
Dengan riset dan sumber daya manusia (SDM) unggul, lanjut dia, bisa menjadi faktor untuk mengembangkan produk UMKM. Sehingga, produknya lebih bervariasi.
"Supaya produk UMKM tidak hanya kripik, akik, batik, tapi mulai bertransformasi ke produk yang mempunyai nilai tambah. Itu hanya mungkin kalau UMKM melakukan transformasi," pungkas Teten.(OL-11)
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved