Kementan Berupaya Kembali Mendongkrak 'Emas Hijau' 

Mediaindonesia.com
14/9/2020 11:02
Kementan Berupaya Kembali Mendongkrak 'Emas Hijau' 
Salah satunya pada komoditas vanili atau 'si emas hijau' yang dahulu selalu diburu para pembeli dari mancanegara.(Ist/Kementan)

UPAYA pemerintah untuk mengembalikan kembali kejayaan komoditas perkebunan terus dilakukan, salah satunya pada komoditas vanili atau 'si emas hijau' yang dahulu selalu diburu para pembeli dari mancanegara.

Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Ir. Hendratmojo Bagus Hudoro, M.Sc. mengaku bahwa pihaknya memiliki komitmen untuk mengembalikan kejayaan vanili.

Untuk mewujudkan hal tersebut, di antaranya dengan pengembangan atau perluasan lahan vanili seluas 35 hektare. Perluasan ini dilakukan untuk mendongkrak produksi vanili nasional. “Ini penting karena memang permintaan vanili cukup besar, baik didalam ataupun luar negeri,” kata Bagus

Adapun pengembangan vanili, menurut Bagus, terdapat di empat daerah yakni Jawa Barat seluas 10 hektare, Maluku Utara 5 hektare, Sulawesi Utara 10 hektare, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) 10 hektare.

Tidak hanya itu, sebagai aksi tindak lanjutan dari kegiatan identifikasi vanili yang dilakukan unit pelaksana teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian (Kementan).

UPT tersebut terdiri dari Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya dan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Bogor yang melakkan identifikasi vanili pada 8-10 Juli 2020 di Salatiga dan Temanggung. 

Kini upaya dari UPT mulai berbuah hasil dengan penyelenggaraan Pelatihan Petani Vanili yang ada di Provinsi Jawa Tengah oleh Badan Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Pemprov Jawa Tengah.

Pelatihan tersebut bekerja sama dengan praktisi di antaranya Dewan Vanili Indonesia dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Griya Vanili Salatiga yang salah satunya pernah berhubungan dengan tim identifikasi BBPPTP Surabaya.

Pelatihan yang diselenggarakan selama empat hari tersebut terlaksana mulai tanggal 24 sampai dengan 27 Agustus 2020 di Bapeltan Jawa Tengah, Soropadan–Temanggung.

Pelatihan yang terselenggara selama empat hari tersebut, petani vanili dibekali tentang kebijakan peningkatan poduksi hortikultura, dinamika kelompok dan pembentukan sikap, pengenalan komoditas, pengolahan lahan dan budidaya, pembungaan, speck atau export, pupuk organik, pengembangan tanaman berbasis ekspor, serta rencana tindak lanjut dan evaluasi dari kegiatan pelatihan yang berlangsung.

Eko selaku ketua P4S Griya Vanili menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementan khususnya Direktorat Jenderal Perkebunan yang telah merespon positif dan sangat mendukung budidaya vanili sebagai salah satu program Gratieks (Gerakan Tiga Kali Ekspor).

Terma kasih juga disampaikan kepada juga kepada Dinas Pertanian dan Perkebunan Pemprov Jawa Tengah (Jateng) dan dinas pertanian kota/kabupaten yang sudah mulai merespons positif kebangkitan vanili ,sehingga vanili Indonesia dan vanili Jawa Tengah pada khususnya dapat memperoleh apresiasi sebagai komiditas eksport unggulan nasional.

Saat ditemui di kantornya, Kepala Seksi Pelayanan Teknik dan Informasi Bidang Perbenihan BBPPTP Surabaya Kiswidiatmo berpesan dengan semakin meningkatnya kompetensi petani vanili setelah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Bapeltan Jateng, maka sudah menjadi keharusan agar menggunakan benih yang legal atau melalui kegiatan identifikasi.

“Selain itu agar pemerintah setempat dapat mendorong terbangunnya kebun sumber benih vanili sebagai jaminan legalitas benih yang beredar di wilayah Jawa Tengah pada khususnya dan nasional pada umumnya,” jelas Kiswidiatmo

Kiswidiatmo berharap,“Semoga melalui mengharumnya Kembali vanili Indonesia yang dimulai dari kebangkitan vanili di Provinsi Jateng, maka harapan perekonomian nasional pulih di tengah pandemi covid-19 segera terwujud melalui ekspor non-migas yang salah satunya adalah produk komoditi perkebunan.” (OL-09)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya