Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyerahkan secara simbolis Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro kepada 4 pelaku usaha mikro di Karangasem, Bali. Mereka yang menerima bantuan adalah, Ni Made Rusni (pengrajin tamas), Ni Kadek Anis (pengrajin tenun) disalurkan oleh Bank BNI dan I Wayan Marta (nelayan dan jasa wisata), I Ketut Lilit (kerajinan atta) yang disalurkan oleh Bank BRI.
Dalam kesempatan ini Teten berharap Banpres senilai Rp2,4 juta tersebut dapat digunakan untuk meningkat usaha produktif, agar bisa lebih berkembang dan dapat meningkatkan perekonomian.
"Banpres ini adalah hibah. Gunakan sebaik-baiknya untuk usaha.produktif. Uang yang didapatkan bisa diputar agar usahanya tetap bertahan," ungkapnya didampingi Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri di Cagar Budaya Taman Sukasada Ujung, Kabupaten Karangasem, dilansir dari keterangan resmi, Minggu (7/9).
Lebih lanjut, Teten mengatakan dana banpres tersebut dapat digunakan sebagai modal awal untuk meningkatkan produksi dan jika telah bankable, maka bisa ditingkatkan untuk mengajukan kredit usaha rakyat (KUR) super mikro di bawah Rp10 juta dengan bunga 0%.
"Kita pahami ekonomi lesu. Uang Rp100-200 ribu sebulan digunakan untuk kebutuhan konsumsi tidak apa-apa. Apalagi dari modal awal Rp2,4 juta mereka bankable bisa ditingkatkan untuk dapat KUR usaha super mikro dibawah Rp10 juta dapat 0%," kata Teten.
baca juga: Apindo Minta Kendalikan Dulu Korona
Teten menjelaskan, kunjungan kerja ke Bali tersebut, juga dalam rangka memastikan banpres produktif usaha mikro telah diterima oleh masyarakat. Pihaknya berjanji akan melakukan kordinasi dengan penyalur yaitu BRI dan BNI, jika ditemukan adanya pelaku usaha mikro yang belum mendapatkannya.
"Mengecek juga apakah banpres sudah diterima. Tadi ibu bupati sampaikan masih ada beberapa usulan belum turun. Ini catatan kami untuk kordinasikan dengan penyalurnya BRI dan BNi," tambahnya.
Sementara itu, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengatakan, jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Karangasem mencapai 31.513. Dari jumlah tersebut, pihaknya mengusulkan 10 ribu pelaku usaha mikro untuk bisa mendapatkan banpres. (OL-3)
Beras yang rusak karena terkena hujan itu disimpan di gudang JNE sejak Mei 2020. Namun, baru dikubur pada November 2021 atau disimpan selama 1,5 tahun.
Pemusnahan/penimbunan bansos yang tidak layak konsumsi harus mengumumkannya ke publik.
Kemensos mengklaim bantuan dari pihaknya memiliki stiker khusus yakni bantuan presiden melalui Kemensos
"Besok kita akan cek lapangan, kita akan mengundang media termasuk dari Kementerian Sosial, kemudian dari Bulog, penyidik dari Polda,"
Dalam setiap pengeluaran beras dari gudang, Bulog menekankan ada prosedur standar yang harus dilakukan. Tujuannya, memastikan proses quality control berjalan dengan baik.
"Didapat keterangan bahwa jumlah beras diperkirakan kurang lebih 1 ton yang kondisinya pada saat ditimbun sudah tidak layak konsumsi karena beras rusak dalam perjalanan menuju KPM,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved