Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PRESIDEN Joko Widodo menginginkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga positif. Karena itu, ia meminta seluruh kepala daerah bekerja lebih keras lagi dalam membelanjakan anggaran.
Jokowi menyebut Indonesia masih memiliki waktu satu bulan sebelum kuartal tiga ditutup. Kesempatan itu harus dimaksimalkan pada September 2020.
"Kita masih punya waktu satu bulan di September ini. Kalau kita masih berada pada posisi minus artinya kita masuk resesi," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (1/9).
Baca juga: Menkeu Teken Aturan Pemberian Paket Data Hingga Rp400 Ribu
Karena itu, Jokowi meminta kepala daerah mempercepat penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Terutama yang berkaitan dengan belanjaan barang, modal, dan bantuan sosial.
"Ini harus betul-betul disegerakan sehingga bisa meningkatkan konsumsi masyarakat dan memulihkan ekonomi di daerah ini," ujarnya.
Pada kuartal kedua, pertumbuhan ekonomi Indonesia -5,32%. Kendati begitu, Jokowi bersyukur Indonesia tidak terperosok jauh seperti negara lain.
Pertumbuhan ekonomi di Italia -17,3%, Jerman -11,7%, Perancis -19%, Amerika Serikat -9,5%.
"Ini patut kita terus syukuri. Sekali lagi realisasi anggaran ini agar disegerakan terutama dalam kuartal ketiga. Begitu kita belanjakan, kemungkinan kita bisa kembali lagi ke positif itu ada peluang," ujarnya. (OL-1)
Airlangga Klaim Ekonomi Indonesia jadi Referensi Negara ASEAN
DI tengah ketidakpastian pasar keuangan global, penurunan tarif bea masuk dari Amerika Serikat (AS) memberi ruang napas baru bagi sejumlah negara.
Indonesia dinilai memiliki posisi yang relatif lebih baik dalam menghadapi gelombang tarif baru dari AS.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI rate harus segera disambut pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Per kuartal II 2025 yang lalu, konsumsi swasta dan pemerintah menyumbang 62,53% terhadap PDB, sementara investasi menyumbang 27,83%.
SENIOR Economist DBS Bank Radhika Rao turut buka suara atas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II yang mencapai 5,12%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved