Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BP Jamsostek mencatat per Juli 2020 sebanyak 4,9 juta peserta keluar dari kepesertaan BP Jamsostek setelah pandemi covid-19 melanda.
Menurut Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Agus Susanto, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 lalu sebesar 4,5 juta peserta yang keluar.
“Ada beberapa tenaga kerja yang keluar dari kepesertaan selama pandemi. Dari total sampai Juli total yang keluar mencapai 4,9 juta pekerja. Kalau dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,5 juta peserta yang keluar. Artinya ada peningkatan 8% yang keluar,” ujarnya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (26/8).
Sehingga saat ini pihaknya mengatakan baru sebanyak 49,7 juta pekerja yang terdaftar di BP Jamsostek. Angka ini terbilang masih rendah karena baru memenuhi 53% kepesertaan BP Jamsostek dari total tenaga kerja di Indonesia yang mencapai 131 juta dan yang berpotensi menjadi tenaga kerja sebanyak 92,4 juta.
Baca juga : Pandemi Picu Nasionalisme, Modal Pulihkan Pariwisata dan Ekonomi
“Pada Juli dari total tenaga kerja 131 juta dan yang berpotensi menjadi tenaga kerja sebanyak 92.4 juta. Sementara yang sekarang terdaftar baru 49,7 juta atau 53% dari total populasi pekerja,” jelasnya.
Adapun selama pandemi, terjadi pula peningkatan klain Jaminan Hari Tua (JHT). Hingga bulan Juli tercatat sebanyak 1,4 juta tenaga kerja sedang mengurusi proses klaim JHT ini. Menurut Agus, BP Jamsostek telah membayarkan klaim mencapai Rp18,1 triliun untuk 1,4 juta peserta.
Pekerja yang klaim ini sebagian besar dari pelaku usaha skala menengah 44%, skala besar 29%, skala kecil 19%, dan skala mikro 8%. Sementara itu, berdasarkan penyebab klaim, yakni, mengundurkan diri 78%, PHK 20%, dan usia pension 2%. (OL-2)
Saat ini ada ”kesempatan emas” pekerja untuk memiliki hunian baik rumah atau apartemen melalui MLT BPJS Ketenagagakerjaan.
Inovasi seperti digitalisasi layanan dan peningkatan sistem teknologi informasi akan mempermudah pekerja, baik di sektor formal maupun informal.
Baru 22,87% atau 149.917 tenaga kerja dari 655.508 penduduk tenaga kerja di Klaten yang terdaftar sebagai peserta BP Jamsostek.
Pemkab Badung berkomitmen mengurangi angka pengangguran terbuka dan menekan kemiskinan ekstrim melalui sebuah inovasi yang diberi nama Ucok, Universal Coverage Ketenagakerjaan.
BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Mangga Dua berhasil merealisasikan klaim JKK mencapai Rp10,2 miliar pada 2023. Angka ini naik 231% dibandingkan dengan realisasi klaim pada 2022.
Di balik suksesnya perhelatan pesta demokrasi tersebut, terselip cerita duka ada sejumlah petugas yang gugur ketika tengah melaksanakan tugas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved