Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Libur Panjang, Penerbangan di Soetta Tertinggi selama Pandemi

Insi Nantika Jelita
25/8/2020 17:42
Libur Panjang, Penerbangan di Soetta Tertinggi selama Pandemi
Ilustrasi(Antara)

PT Angkasa Pura II mencatat saat libur panjang atau long weekend pada 20 hingga 23 Agustus lalu menjadi penerbangan paling sibuk sejak pandemi global covid-19.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menuturkan, pada 20 Agustus, pergerakan pesawat di 19 bandara mencapai 1.026 penerbangan dengan 85.462 penumpang.

Kemudian pada 21 Agustus tercatat 883 penerbangan dengan 54.958 penumpang, sementara pada 22 Agustus sebanyak 867 penerbangan dengan 60.683 penumpang.

Lalu lintas penerbangan tertinggi ada pada 23 Agustus yang mencapai 1.045 penerbangan dengan jumlah penumpang mencapai sekitar 95.000 penumpang.

"Lalu lintas penerbangan pada long weekend kemarin cukup tinggi. Pada 23 Agustus, jumlah penerbangan dan penumpang pesawat merupakan yang paling tinggi sejak 1 April atau ketika pandemi mulai berdampak terhadap sektor penerbangan nasional," terang Awaluddin dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (25/8).

Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi 4,5%-5,5% Dapat Tercapai Jika Vaksinasi Selesa

Awaluddin menuturkan, secara kumulatif pada libur panjang 20 – 23 Agustus 2020 terdapat 3.821 penerbangan yang mengangkut sekitar 296.000 penumpang di 19 bandara.

Lebih lanjut, Awaluddin mengatakan, aktivitas di 19 bandara PT Angkasa Pura saat libur panjang 4 hari kemarin berjalan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Di tengah tingginya penerbangan, protokol kesehatan di tengah pandemi dijalankan dengan ketat. Operasional penerbangan berjalan lancar, serta pelayanan dapat dilakukan optimal di bandara PT Angkasa Pura II,” jelas Awaluddin.

Ia juga menerangkan, Indonesia memiliki pasar penerbangan domestik cukup besar sehingga dapat membantu sektor penerbangan untuk bisa memulai pemulihan di tengah adaptasi kebiasaan baru.

“Sektor penerbangan di negara yang memiliki pasar penerbangan domestik cukup besar seperti misalnya Indonesia, Amerika Serikat dan Tiongkok mungkin saja dapat memulai fase pemulihan lebih awal,” pungkas Awaluddin. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya