Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Kementerian PUPR Kerjasama Program Master Super Spesialis di 4 PTN

Suryani Wandari Putri Pertiwi
25/8/2020 17:30
Kementerian PUPR Kerjasama Program Master Super Spesialis di 4 PTN
Ilustrasi(Ist)

KEMENTERIAN  Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan empat perguruan tinggi untuk membentuk Program Master Super Spesialis.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pembentukan program master ini dikarenakan dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) konstruksi yang ahli, kompeten, terampil, dan dinamis.

“Kami merancang Program Master Super Spesialis bersama para ahli, karena Kementerian PUPR saat ini tengah membangun infrastruktur secara masif dan membutuhkan SDM konstruksi spesialis, bukan generalis. Dengan adanya Program Master Super Spesialis ini, saya harap Kementerian PUPR semakin kuat,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Auditorium Kementerian PUPR, Selasa (25/8).

Program Master Super Spesialis ini terdiri dari 11 program studi (prodi) yang dilaksanakan bersama empat perguruan tinggi negeri (PTN) yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Diponegoro (Undip).

Kesebelas prodi tersebut yakni, Teknik Mitigasi Bencana Alam Likuifaksi, Teknik Pengelolaan dan Mitigasi Bencana Rawa, Geologi Struktur Bawah Tanah (Terowongan) dan Rekayasa Eksplorasi dan Eksploitasi Air Tanah Dalam di UGM.

Selanjutnya Prodi Rekayasa Jembatan Khusus (Struktur Bangunan Atas dan Bangunan Bawah), Rekayasa dan Pengendalian Morfologi Sungai dan Hidrologi dan Drainase pada Sistem Transportasi Jalan di ITB.

Prodi Operasi dan Instrumentasi Hidrometeorologi Bendungan dan Retrofitting dan Instrumentasi Keamanan Bendungan di Undip. Akhirnya, Preservasi Jalan Pada Kondisi Geoteknik Tanah Sulit dan Rekayasa Pengelolaan dan Pengendalian Kehilangan Air Minum di ITS.

Program Master Super Spesialis ini merupakan program spesialis strata dua (S2) yang dilaksanakan selama 18 bulan. Kurikulum terdiri dari 25% - 40% teori di kelas pada semester pertama dan 60% - 75% praktek serta magang di lapangan pada semester dua dan tiga. Ini merupakan program beasiswa yang berasal dari APBN Kementerian PUPR dan institusi pengutus.

Baca juga :

Pada tahun ajaran 2020-2021 program ini diikuti oleh 160 mahasiswa yang terdiri dari 136 orang PNS PUPR dan 24 orang utusan BUMN Karya yakni Adhi Karya, Waskita Karya, Hutama Karya, Nindya Karya dan Brantas Abipraya.

“Saya ingin menekankan kepada Anda semua untuk tidak hanya mengejar ijazah, tetapi untuk mencari ilmunya. Pemikiran sangat kuno bila hanya mencari ijazah untuk penyesuaian kepegawaian. Saya akan monitor secara ketat karena ini adalah beasiswa dari uang rakyat. Kalau ada yang main-main, (mahasiswa) langsung out,” ujar Menteri Basuki.

Ia berharap dengan kredibilitas empat perguruan tinggi ini akan menghasilkan SDM konstruksi yang berkualitas, kredibel, dan mumpuni di bidangnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Nizam mengapresiasi inisiasi Kementerian PUPR terhadap program yang dibutuhkan dalam dunia infrastruktur. “Kami harap Kementerian PUPR turut membina dan mengisi perguruan tinggi kita supaya lebih relevan dengan kebutuhan industri konstruksi,” ujarnya.

Program Master Super Spesialis ini juga sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo bersama Wapres Ma’ruf Amin untuk lima tahun ke depan yakni pembangunan SDM yang unggul.(OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya