Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Di Masa Pandemi Covid-19, Kopi Gayo Tetap Kuasai Pasar AS

Mediaindonesia.com
25/8/2020 13:50
Di Masa Pandemi Covid-19, Kopi Gayo Tetap Kuasai Pasar AS
Kopi arabika Gayo Aceh sangat diminati pasar Amerika dan sebagian Eropa.(Antara)

RASANYA Indonesia patut berbangga manakala kopi Indonesia terutama kopi arabika Gayo Aceh sangat diminati pasar Amerika dan sebagian Eropa.

Pada awal masa pandemi Covid-19, pasar Amerika (AS) sangat dibatasi karena meningkatnya jumlah kasus positif covid-19 sehingga banyak kopi gayo yang tertunda pengirimannya.

Tetapi saat ini salah satu pelaku usaha kopi gayo aceh yaitu Koperasi Pedagang Kopi (Kopepi) Ketiara di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah mulai dapat masuk ekspor ke pasar Amerika dan Eropa.

Menurut Rahmah, Ketua Kopepi Ketiara, pada bulan Juni-Juli 2020, pihaknya mengekspor Kopi arabika dari Dataran Tinggi Gayo (DTG) ke negara tujuan Amerika dan Eropa sekitar 20 container (volume 18-19,2 ton per kontainer) dengan perkiraan nilai ekspor sekitar Rp 1,5 miliar –Rp 1,6 miliar per kontainer.

Tetapi beberapa negara di Kawasan Eropa masih belum membuka keran impor kopi gayo Aceh seperti Inggris dan Prancis. “Ke depan kami terus berkomunikasi dengan buyer-buyer di Eropa untuk dapat mengirimkan kopi gayo tersebut,” kata Rahmah.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagyono, mengapresiasi akselerasi ekspor kopi Gayo yang dilakukan Kopepi Ketiara Aceh ini karena bagaimanapun pasar Amerika dan Eropa merupakan pasar penting untuk ekspor komoditas perkebunan Indonesia terutama kopi.

“Hal yang menarik justru terjadi di pasar Amerika dan Eropa karena di tengah pandemi Covid-19 ini, berbagai Café hampir semua tertutup tetapi masih banyak permintaan kopi untuk tujuan Amerika dan Eropa,” kata Kasdi.

 Justru pandemic Covid-19 telah mengubah pola konsumsi sebagian besar masyarakat Amerika dan Eropa dari konsumsi skala café menjadi konsumsi rumahan.

“Peluang ini harus tetap kita tangkap, tentunya dengan didukung oleh kelancaran sarana distribusi nya terutama memanfaatkan platform online/ ecommerce,” ujar Kasdi.

Kasdi menambahkan, sebagaimana data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa ekspor kopi Indonesia ke Uni Eropa periode Januari hingga April 2020 sebesar 26,9 ribu ton atau senilai USD 58,9 juta.

“Dari volume ekspor tersebut 93% ekspor kopi Indonesia ke negara Italia, Spanyol, Belgia dan Jerman. Sedangkan ekspor ke Amerika pada periode yang sama sebesar 20,7 ribu ton atau senilai USD 83,8 juta,” papar Kasdi.

Dalam keterangan penutupnya, Dirjen Perkebunan mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong akselerasi peningkatan ekspor komoditas perkebunan seperti yang ditargetkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo  untuk peningkatan ekspor tiga kali lipat (Gratieks) hingga tahun 2024 melalui berbagai kebijakan dalam peningkatan produksi, nilai tambah dan daya saing.

Di tempat terpisah, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Dedi  Junaedi menambahkan bahwa selain pasar-pasar tradisional kopi Indonesia seperti AS dan Eropa,  Kementan juga menjajaki pasar-pasar nontradisional lain yang selama ini dikuasai kopi asal Brasil, Vietnam, dan Kolombia.

Namun, menurut Dedi, Indonesia memiliki keunggulan agroekosistem yang sangat kaya sehingga dari berbagai daerah di Indonesia muncul kopi-kopi spesialty dengan cita rasa dan aroma yang berbeda.

“Tentunya harus kita dorong bagaimana menyesuaikan dengan selera, standarisasi, dan kebutuhan negara buyer,” ujar Dedi.

“Ditambah lagi peningkatan nilai tambah produk kopi dan perlu memanfaatkan peluang-peluang dari perundingan PTA, FTA dan CEPA untuk meningkatkan akses pasar kopi Indonesia ke negara-negara yang terlibat perundingan tersebut, tentunya dengan kesepakatan preferensial tarif yang sama-sama menguntungkan keduabelah pihak,” paparnya. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya