Melihat Aktivitas KCLN BNI di Singapura

Despian Nurhidayat
29/7/2020 12:55
Melihat Aktivitas KCLN BNI di Singapura
Teller melayani nasabah yang akan menggunakan fasilitas transfer antar negara (remittance), di BNI cabang Orchard, Singapura.(Antara/Audy Alwi)


POSISI Singapura sebagai financial hub ekonomi dunia membuat banyak  bank asing memiliki cabang di negeri singa itu. 

BNI Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) Singapura menjadi salah satu dari 20 bank internasional yang berstatus Full Bank License.

Pgs Pemimpin Cabang BNI Singapura Irwan Febryansyah mengungkapkan, terdapat lebih dari 100 bank di Singapura saat ini. 

Sebagai bank berstatus full bank license, BNI KCLN Cabang Singapura boleh melakukan hampir semua transaksi perbankan, sama dengan bank-bank besar internasional lainnya, seperti membuka tabungan lokal (baik rekening individual maupun korporat), menerima transaksi cek, clearing, pengiriman uang, jasa kustodian, dan pemberian pembiayaan atau kredit.

“Lisensi Full Bank itu hanya satu level di bawah Local Bank yang merupakan lisensi tertinggi yang diberikan Monetary Authority of Singapore (MAS). BNI menjadi satu-satunya bank dari Indonesia yang memiliki lisensi tersebut di Singapura,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Rabu (29/7).

Selain kantor cabang utama yang berlokasi di Kawasan Central Business District (CBD) tepatnya di Cecil Street, BNI KCLN Singapura membuka dua cabang lainnya yang berstatus lisensi limited propose Branch (LPB). Keduanya berlokasi di tempat yang strategis yakni di Lucky Plaza (Orchard Road) dan City Plaza.

“Bisnis kami makin berkembang, terutama pada pembiayaan (kredit) dan pengiriman uang,” sambung Irwan.

Saat ini lebih dari 60% dari total aset BNI KCLN Singapura adalah pembiayaan. Pertumbuhan loan yang prudent dikatakan menjadi hal yang ingin coba dipertahankan, terutama dimasa pandemi ini.

BNI KCLN Singapura, lanjutnya, fokus pada bidang ekspor impor dengan menjembatani bisnis Indonesia dan internasional, misinya adalah membawa Indonesia ke pasar internasional. 

Salah satu target pembiayaan di Singapura adalah Trading Company terutama yang melakukan transaksi ekspor impor dengan Indonesia. Skema pembiayaan yang menjadi andalan BNI KCLN Singapura adalah skema pembiayaan Trade (Trade Facility) dan Supply Chain Financing (SCF).

Diantara Trading Company di Singapura yang memanfaatkan skema SCF ini adalah Golden Profit Trading, Pte,Ltd. Melalui skema SCF, Trading Company dipertemukan dengan jaringan nasabah BNI didalam negeri yang sangat luas.  Dengan skema ini Trading Companies mendapatkan kepastian pembayaran yang lebih sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi ekspor-impor dengan perusahaan Indonesia. 

Selain itu, skema pembiayaan Trade (Trade Facility) juga merupakan skema pembiayaan yang banyak diminati oleh perusahaan-perusahaan di Singapura dalam melakukan transaksi impor barang dari Indonesia. Pine Energy Pte Ltd merupakan salah satu contoh Trading Companies di Singapura yang telah memanfaatkan fasilitas Letter of Credit (L/C) Import oleh BNI KCLN Singapura.

Besarnya transaksi remitansi di BNI KCLN Singapura, menurut Irwan, didominasi oleh Pekerja migran Indonesia (PMI) di Singapura yang saat ini jumlahnya lebih dari 200 ribu orang.

Ditambah lagi dengan pekerja non PMI seperti pelaut yang bekerja untuk perusahaan perdagangan atau kapal pesiar, pelajar, dan pekerja sektor formal. Kontribusi transaksi remitansi lainnya adalah dari turis Indonesia, baik yang berwisata maupun berobat.

“Nilai transaksi harian pada ketiga cabang per hari bisa mencapai lebih dari 1.000 transaksi, dengan transaksi terbanyak di Lucky Plaza dan City Plaza,” ujarnya.

BNI KCLN Singapura merupakan kantor cabang pertama dan tertua. BNI KCLN Singapura merupakan kantor cabang luar negeri pertama BNI yang berdiri di tahun 1955 saat Singapura masih belum merdeka.

“BNI KCLN Singapura memang unik ya, selain paling dekat, kita disini berdiri sejak tahun 1955, sementara Singapura merdeka tahun 1965, Singapura masih merupakan bagian dari Malaysia,” pungkas Irwan. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya