Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
INDEKS Harga Gabungan (IHSG) pekan depan diprediksi masih mengalami melemah, hal tersebut dikarenakan beberapa faktor.
"IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 5074 sampai 5031 dan resistance di level 5162 sampai 5200," kata Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee kepada mediaindonesia.com, Minggu (26/7).
Faktor yang pertama yakni meningkatnya infeksi covid-19 menimbulkan kekhawatiran adanya kebijakan pengendalian seperti Pembatasan Sosisal Berskala Besar (PSBB) yang berakibat membalikkan situasi pemulihan aktivitas bisnis yang telah terlihat selama ini.
Pelaku pasar dalam negeri perlu hati-hati dengan sentimen positif vaksin karena masih butuh waktu untuk memastikan suksesnya vaksin tersebut. Selain itu masih ada potensi gagal pada pengujian fase 3.
Sementara sentimen dari luar negeri yakni kelanjutan stimulus fiskal pemerintah Amerika Serikat (AS) menjadi perhatian. Besar harapan ada paket lanjutan yang tidak berbeda jauh dengan yang ada saat ini.
Baca juga : Kemenperin Siapkan SDM Berbasis Indsutri 4.0
"Partai Republik dikabarkan mempertimbangkan untuk memperpanjang tunjangan pengangguran menjadi sebesar USD400 per bulan hingga Desember," ujar Hans.
Selain itu klaim pengangguran mingguan, data AS mulai tidak terlalu baik, pelaku pasar pun menanti rillis data PDB kuartal kedua dengan konsensus analis memperkirakan PDB USA turun 35%.
Kelanjutan konflik Tiongkok dan Amerika Serikat menjadi perhatian pelaku pasar menyusul aksi saling tutup konsulat kedua Negara di Houston dan Chengdu.
Risiko jangka pendek terbesar saat ini adalah salah satu negara baik AS maupun Tiongkok melangkah lebih jauh dan melanggar kesepakatan perjanjian fase Satu. Hal ini dapat membuat berlanjutnya perang dagang kedua negara.
Sebelumnya, IHSG pada Jumat lalu ditutup melemah 62,02 poin atau 1,21% ke posisi 5.082,99. Sementara kelompok 45 saham atau LQ45 juga mengalami penurunan ke zona merah 15,42 poin atau 1,91% menjadi 791,14. (OL-2)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu 23 Juli 2025, dibuka menguat 47,67 poin atau 0,65% ke posisi 7.392,41.
Para pelaku pasar makin optimistis memandang pasar saham sehingga membuka peluang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat di awal pekan ini, Senin (21/7).
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved