BKPM Turunkan Target Realisasi Investasi 2020

Despian Nurhidayat
16/7/2020 15:39
BKPM Turunkan Target Realisasi Investasi 2020
Petugas melayani pengurusan perizinan usaha di ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di Gedung BKPM, Jakarta, Selasa (7/7).(Antara)

 

KEPALA Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pihaknya telah menurunkan angka target realisasi investasi tahun 2020 menjadi sebesar Rp817,2 triliun. Hal ini dilakukan karena Bahlil melihat perkembangan kasus covid-19 yang belum juga menurun hingga Juli 2020 ini.

"Dari awal saya katakan bahwa Rp886 triliun itu target kita tahun 2020 (sebelum adanya covid-19), namun kita membuat simulasi. Simulasinya adalah ketika covid, selesai di bulan Mei berdasarkan simulasi kita, diturunkan menjadi Rp855 triliun. Namun karena bulan Juli ini belum juga berakhir dan saya lihat covid-19 belum ada tanda-tanda (membaik) kita menentukan jadi Rp817,2 triliun dan kita doakan semua covid-19 berlalu sehingga investasi bisa jalan," ungkapnya dalam video conference, Kamis (16/7).

Lebih lanjut, Bahlil menambahkan capaian realisasi investasi ketika dia masuk sebagai Kepala BKPM memiliki target sebesar Rp792 triliun pada 2019. Namun, realisasi pada 2019 ternyata melonjak dan mencapai Rp809,7 triliun. Menurutnya telah terjadi over realisasi sekitar Rp17 triliun.

"Pada 2020 target kami yang dikasih oleh Bappenas kurang lebih Rp886 triliun. Namun di era covid-19, sekali lagi ini penting untuk dilakukan peninjauan lagi," sambung Bahlil.

Bahlil mengatakan bahwa pada triwulan I 2020, realisasi ivestasi yang didapatkan sudah mencapai Rp210,7 triliun yang terdiri dari PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) Rp112,7 triliun dan PMA (Penanamanan Modal Asing) Rp98 triliun dan penciptaan lapangan kerja sebanyak 303.085 orang.

Selain itu, Bahlil juga menjelaskan bahwa sebaran investasi antara pulau Jawa dan luar Jawa lebih berimbang sekarang. Jawa memeroleh hasil 51,4% sementara luar Jawa 48,6%.

Di sisi lain, Bahlil mengatakan bahwa 5 negara besar yang masih mendominasi investasi ialah Singapura, Tiongkok, Hongkong, Jepang dan Malaysia. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya