Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadinya surplus pada neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2020 sebesar US$1,27 miliar. Surplus tersebut berasal dari kinerja ekspor yang nilainya US$12,03 miliar, lebih tinggi dari nilai impor yang sebesar US$10,76 miliar.
"Suprlus ini menggembirakan karena ekspor tumbuh dan impor juga tumbuh. Ini semoga menjadi sinyal positif pada perekonomian di bulan berikutnya," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (15/7).
Nilai ekspor pada Juni 2020 yang sebesar US$12,03 miliar lebih baik dibanding Mei 2020 yang sebesar US$10,45 miliar. Dengan kata lain, secara bulanan (month to month/mtm) kinerja ekspor naik 15,09%. Sedangkan bila dilihat secara tahunan (year on year/yoy) peningkatannya mencapai 2,28% atau sebesar US$11,76 miliar pada Juni 2019.
Total nilai ekspor tersebut berasal dari nilai eskpor migas mencapai US$0,58 miliar, atau tumbuh 3,80% dari Mei 2020 yang hanya US$0,56 miliar dan ekspor non migas mencapai US$11,45 miliar, atau tumbuh 15,73% dari Mei 2020 yang sebesar US$9,89 miliar.
Sedangkan total nilai impor pada Juni 2020 yang mencapai US$10,76 miliar lebih baik dibanding Mei 2020 yang hanya US$8,44 miliar atau tumbuh 27,56%. Namun bila dilihat secara yoy, kinerja impor mengalami penurunan sebesar 6,36%. Sebab pada Juni 2019 nilai impor mencapai US$11,50 miliar.
Adapun nilai impor migas pada Juni 2020 mencapai US$0,68 miliar, tumbuh 2,98% dari Mei 2020 yang sebesar US$0,66 miliar. Pertumbuhan positif juga terjadi pada impor non migas yang mencapai US$10,09, tumbuh 29,64% dari Mei 2020 yang sebesar US$7,78 miliar.
Lebih jauh, Suhariyanto menambahkan, sinyal dari tumbuhnya neraca perdagangan Indonesia merupakan hal yang perlu didorong. Namun, aspek kesehatan tetap harus menjadi prioritas utama.
"Juni aktivitas sudah meningkat, tapi kunci pentingnya adalah tetap patuhi protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. Tidak ada gunanya kalau kita aktivitas, protokol kesehatan tidak dijaga." ujarnya. (E-3)
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyambut positif kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk Indonesia ke Amerika Serikat.
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Kadin Indonesia bahas skema re-export dari Indonesia melalui Timor Leste untuk mengakses pasar global lebih kompetitif.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved