Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SELAMA masa pandemi COVID-19, potensi industri Fixed Broadband Internet di Indonesia masih sangat besar. Secara bisnis, PT Link Net Tbk dengan brand First Media bahkan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Kondisi itu tentu berbanding terbalik di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi dan bisnis. Adanya penerapan social atau pyshical distancing serta Work From Home (WFH) yang menuntut masyarakat akan kebutuhan konten digital dan akses layanan internet memang menjadi kuncinya. Hal itu mempengaruhi layanan First Media yang mengalami kenaikan traffic internet secara signifkan sekitar 47%, dan peningkatan jumlah pelanggan sebesar 40% pada pertengahan Maret hingga Mei, dibandingkan dengan periode sebelum WFH.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Bos Air Asia Curhat Soal Kondisi Perusahaan
Berdasarkan pencatatan kuartal 1, First Media telah menambahkan 73.629 Home Passed dan total menjadi 2,54 juta Home Passed. Di periode yang sama, peningkatan juga terjadi pada jumlah pelanggan baru yang naik 31.757 pelanggan, sehingga total menjadi 699.962 pelanggan; yang 32% pelanggan baru berasal dari Batam, Semarang, Medan, Solo, Bali dan kota lainnya. Hingga akhir Mei lalu, total penambahan pelanggan tercatat sebanyak 75.274, telah melampui penambahan pelanggan sepanjang tahun 2019 (73.498), dan total pelanggan menjadi 743.479.
Pada akhirnya covid-19 menjadi game changer pada 2020 dan mendorong percepatan tranformasi digital dari adanya perubahan perilaku masyarakat yang kini semakin dituntun untuk beradaptasi dengan aktivitas berbasis teknologi digital. Menghadapi hal ini, First Media memiliki empat fokus utama yakni Service Quality, Business Continuity Plan, Corporate Social Responsibility (CSR), dan dukungan untuk tetap produktif selama Work From Home dan Online Learning.
Menurut Deputy CEO dan Chief Operations Officer PT Link Net Tbk, Victor Indajang, pihaknya berkomitmen untuk selalu menjaga service quality kepada pelanggan yang saat ini sangat dibutuhkan koneksi yang stabil untuk mendukung aktivitas bekerja, belajar dan beribadah dari rumah. Dalam upaya memberikan layanan yang terbaik, mereka mengimplementasikan Business Continuity Plan untuk menjaga serta memastikan kesehatan dan keselamatan seluruh karyawan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, seperti pemberian APD, penerapan displin baru, pembagian tim kerja, penggunaan virtual call center, dan virtual telesales.
“Kami menyadari bahwa First Media adalah bagian dari komunitas, jadi kami juga bertanggung jawab untuk bersama membantu melawan covid-19 melalui kegiatan yang memberikan dampak sosial. Selain itu, kami juga terus melakukan terobosan baru yang diharapkan dapat menambah kenyamanan pelanggan selama berada di rumah,” cetus Victor.
Di kesempatan yang sama, Deputy Chief Marketing Officer (CMO) PT Link Net Tbk Santiwati Basuki menjelaskan, selama masa pandemi mereka mendukung aktivitas dan produktivitas keluarga Indonesia. Selain itu, First Media juga terus berpartisipasi dalam memberikan apresiasi bagi tenaga medis yang masih terus menangani pasien covid-19.
“Beberapa kegiatan program CSR yang kami lakukan di antaranya memberikan gratis berlangganan layanan selama 3 (tiga) bulan kepada 3.013 pelanggan yang berprofesi sebagai tenaga medis, dengan total value senilai Rp3.8 milyar, menyerahkan bantuan berupa 63.480 multivitamin ke empat rumah sakit rujukan pasien covid-19, dan menyerahkan bantuan 4.500 APD berupa hazmat suit ke 12 rumah sakit di 10 kota di Indonesia. Kami juga bekerjasama dengan RS Siloam, mendonasikan 1.000 rapid test kit kepada Pemkab Tangerang,” tutur Santiwati.
“Dalam upaya memberikan produk dan solusi di masa pandemi, kami terus mendukung klien kami dalam memastikan karyawannya tetap bisa produktif selama di rumah,” ucap Enterprise Sales Director PT Link Net Tbk, Agung Satya Wiguna. (RO/A-1)
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved