Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Ini 7 Perusahaan yang Relokasi Pabriknya ke Indonesia

Suryani Wandari Putri
10/7/2020 15:05
Ini 7 Perusahaan yang Relokasi Pabriknya ke Indonesia
Ilustrasi BKPM.(Dok/BKPM)

KEPALA  Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan ada 7 perusahaan asing yang akan merelokasi pabriknya di Indonesia, sebagian diantaranya akan melakukan groundbreaking atau memulai pembangunan pada bulan ini.

"Ada tujuh perusahaan, termasuk China yang akan merelokasi pabriknya. Beberapa perusahaan akan groundbreaking Juli 2020," kata Bahlil dalam konferensi pers Kamis (9/7).

Dari tujuh perusahaan yang dipastikan relokasi, pabriknya berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. Total keseluruhan nilai investasi dari ketujuh perusahaan tersebut adalah US$850 juta  atau Rp11,9 triliun.

Ketujuh perusahaan itu adalah PT CDS Asia  dari Amerika Serikat, PT Sagami Indonesia dari China, PT Denso Indonesia dari Jepang, PT Panasonic Manufacturing Indonesia dari Jepang, PT Meiloon Technology Indonesia dari China, PT LG Electronics Indonesia dari Korea Selatan, dan PT Kenda Rubber Indonesia dari China.

Ketujuh perusahaan tersebut telah memenuhi syarat yang diatur sehingga kini BKPM pun tengah memfasilitasi lokasi investasinya yang akan ditempatkan di Batang. 

Lokasi Batang dipilih karena terbilang sangat strategis. Tempatnya dekat dengan jalan tol dan terhubung dengan pelabuhan.

Bahlil pun meyakinkan bahwa pihaknya akan mengurus semua perizinan dibutuhkan para investor. 

"Kami akan urus semua perizinan yang dibutuhkan. Anda hanya perlu datang dan membawa semua modal dan teknologi Anda ke sini," tegas Bahlil.

Hal ini dikarenakan pemerintah sedang fokus untuk menerima investasi pada industri hilir yang menghasilkan nilai tambah. Pemerintah juga akan membuka investasi pada alat kesehatan. Pasalnya, selama pandemi virus Corona berlangsung Indonesia terlalu banyak impor alat kesehatan.

"BKPM juga mau mendorong investasi yang datang untuk industri alat kesehatan karena selama covid-19 melanda, pengalaman kita selama ini terlalu banyak melakukan impor dari luar negeri," kata Bahlil. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya