Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
LANGKAH penyelamatan Bank Bukopin yang dilakukan bank asing tidak perlu dipermasalahkan. Saat ini langkah yang diperlukan ialah penyelamatan bank tersebut untuk mencegah terjadinya penarikan dana nasabah besar-besaran (rush money).
Kedua pemegang saham terbesar Bank Bukopin, yakni Bosowa Corporation dan KB Kookmin Bank telah menyatakan kesiapan untuk memberikan dana segar melalui skema penawaran umum terbatas kelima (PUT V) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) setelah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kookmin Bank bertindak sebagai pembeli siaga yang akan mengambil seluruh sisa saham yang tidak dilaksanakan haknya oleh pemegang saham lainnya, sesuai dengan rencana bank asal Korea Selatan itu menjadi pemegang saham pengendali Bank Bukopin.
Menurut Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah, langkah tersebut sudah tepat diambil untuk menyelamatkan likuiditas Bank Bukopin.
Jika tidak, situasi ini bisa merembet menjadi rush money (penarikan dana bank oleh nasabah) karena kepanikan publik.
“Yang dibutuhkan Bank Bukopin saat ini adalah dana segar untuk ketersediaan likuiditas. Yang terjadi saat ini sudah mengarah ke rush karena masyarakat sudah mulai menarik tabungan. Kalau terus berlangsung bisa masuk ke kategori rush,” ujar Piter dalam diskusi mengenai Kesehatan Bank di Tengah Pandemi, di Jakarta, kemarin.
Menurut Piter, meski tawaran penyelamatan itu datangnya dari bank asing, itu bukan merupakan sebuah masalah.
Pasalnya, langkah tersebut saat ini ialah menyelamatkan bank. Ditambah, di era saat ini konteks globalisasi tak bisa dihindarkan. Sebuah negara tak bisa terbebas dari modal asing.
“Konteks perbankan tidak masalah mengenai bank asing. Dalam konteks global, mana ada sebuah negara yang bebas dari modal asing,” jelasnya.
Menurut Piter, saat ini yang harus dilihat ialah iktikad baik dari kedua pemegang saham tersebut untuk menunjukkan komitmen mereka menempatkan dana di Bank Bukopin serta untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat atas bank tersebut.
Dia juga mendorong Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mempertimbangkan penyebutan nama-nama bank sebelum diungkap ke publik kaitannya dengan pelaksanaan pengawasan bank oleh OJK.
“Karena dampaknya sangat negatif terhadap perbankan, bank bersangkutan, dan ujungnya kepada perbankan keseluruhan,” katanya.
Cegah dampak lanjutan
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi meminta semua pihak mengutamakan kesehatan Bank Bukopin dalam upaya penyelamatan agar tidak menimbulkan dampak lanjutan di sektor keuangan di tengah pandemi covid-19.
“Soal isu nasionalisme, isu Merah Putih, saya sepakat kesehatan banknya dijaga dulu karena kalau ini tidak teratasi, imbasnya akan luar biasa dan kita akan menyesal,” katanya dalam diskusi yang sama.
Ia mengapresiasi langkah cepat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam upaya penyelamatan bank yang didirikan pada 1970 itu.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengharapkan upaya penyelamatan terhadap Bank Bukopin bisa mengerem informasi liar yang sempat membuat kepanikan nasabah. (Ant/E-3)
PT Bank KB Bukopin atau KB Bank memperkuat kolaborasi dengan salah satu industri strategis nasional yaitu PT Industri Kereta Api (Inka).
KB Financial Group (KBFG) melalui KB Kookmin Bank untuk terus memperkuat komitmen ke PT Bank KB Bukopin, Tbk (KB Bukopin) dengan penambahan modal.
KB Financial Group terus memperkuat komitmen ke PT Bank KB Bukopin, Tbk (KB Bukopin) dengan penambahan modal melalui rights issue yang dapat persetujuan pemegang saham.
KB Bukopin juga turut memberikan layanan dan promo menarik pada FinEXPO 2022 melalui booth yang telah disediakan.
Perjanjian kerja sama antara Bank KB Bukopin bersama IFC dalam transaksi pinjaman luar negeri senilai USD 300 juta atau IDR 4,41 trilun dari International Finance Corporation (IFC) World Bank.
Sepanjang kuartal I-2022, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sebesar Rp 282,4 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved