Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
EKONOM Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengatakan, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus cepat dilakukan, untuk meningkatkan kembali aktivitas pereknomian.
Program tersebut juga perlu adanya pendampingan di setiap sektor sehingga tepat dalam menjalankan setiap bidang program tersebut.
"Implementasi kebijakan pemulihan ekonomi nasional harus cepat dilakukan oleh karena itu saran saya perlunya program pendampingan bisa lebih cepat," kata Aviliani saat webinar bertajuk Agar Program Pemulihan Ekonomi Nasional Tepat Sasaran yang dilakukan Prodeep Institute di Jakarta, Sabtu (27/6).
Selain turut mengawasi, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga perlu memberikan nasihat sebelum implementasi program PEN sehingga tidak membuat pihak yang menjalankan program tersebut takut dalam mengambil keputusan mengingat PEN memakan biaya Rp695,2 triliun yang dibagi dalam 6 bagian.
Baca juga : Butuh Rencana Strategis Rinci Untuk Pulihan Ekonomi Pascapandemi
"Menjadi kunci penting ketika BPK harus mengawal, mengikuti dan memberi nasihat sebelumnya sehingga ketika impementasi tidak membuat orang menajadi takut, Implementasi kebijakan harus lebih cepat agar pemulihan ekonomi dapat ssuai dengan target yang dicapai. Saat ini peraturan sudah lengkap namun realisasi belum maksimal," ujarnya
Pertumbuhan ekonomi tersebut akan memakan waktu sangat lama. Mengingat fase kenormalan baru yang membuat mobilitas masyarakat berjarak.
"Bila dikatakan kenormalan baru maka sektor sekunder belum mengalami tingkat recovery yang baik. Jadi masih ada pertumbuhan ekonomi yang sama sebelum adanya covid, untuk kembali 100% membutuhkan waktu yang lama," jelasnya.
Aviliani menegaskan jika belum ditemukan vaksin covid-19 maka pemerintah terus membuat kebijakan-kebijakan yang membuat semuanya belum normal contohnya kantor yang ruangannya hanya boleh diisi 50%. (OL-7)
Perempuan diharapkan bisa mandiri secara finasial dan mampu berdaya guna sehingga dapat menyejahterakan dan meningkatkan kualitas hidup.
Program ini juga dirancang untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam sektor pariwisata desa, memberikan mereka akses yang lebih luas untuk mengembangkan potensi ekonomi mereka.
Lembata merupakan wilayah yang memiliki ragam komoditas mulai dari kopi, ikan hingga wastra, namun kurang terekspos sehingga tidak cukup meningkatkan perekonomian masyarakat
Membangun perekonomian Jabar bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Itu harus dilakukan secara sinergi kolaboratif berbagai pihak.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah di Priangan Timur harus bersinergi dengan berbagai elemen untuk membangun ketahanan ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved