Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

UKM Masuk Pasar Global, Model Bisnis B2B Punya Peluang Besar

Ghani Nurcahyadi
18/6/2020 22:00
UKM Masuk Pasar Global, Model Bisnis B2B Punya Peluang Besar
Country Director Alibaba.com untuk Indonesia Felix Yang(Dok. Kagama)

PLATFORM pasar digital (marketplace) Alibaba.com mencatatkan peluang besar untuk masuk pasar global bagi usaha kecil menengah (UKM) ialah dengan mengembangkan model bisnis bussiness to bussiness (B2B).

Country Director Alibaba.com untuk Indonesia Felix Yang menjelaskan, berdasarkan data US International Trade Commision, dibanding dengan business to consumer (B2C), B2B memiliki pasar yang sangat variatif dan volume perdagangannya 6 kali lebih besar, yaitu mencapai  23,9 triliun dollar AS.

Jika dipetakan lebih rinci, 90 persen pembeli B2B melakukan transaksi melalui telepon genggam. Permintaan dari pembeli itu lantas dipenuhi secara e-commerce oleh manufaktur (39 persen) dan UKM (29 persen). 

Sehingga, bila dijumlahkan, manufaktur dan UKM baru memenuhi 68 persen kebutuhan pembeli B2B. Hal ini yang dinilai Felix merupakan potensi bagi UKM Indonesia untuk bisa menjual produknya ke pasar global.

“Jadi bagaimana untuk melengkapi gapnya? Inilah peluangnya. Kami memiliki 20 juta pembeli aktif di dunia dengan permintaan per hari 300 ribu jenis produk. Itu semua baru dilayani oleh 150 ribu supplier (gold member) di lebih dari 190 negara,” katanya dalam Webinar Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Inkubasi Bisnis Xi, Kamis (18/6).

Felix mengungkapkan.pasar B2B tumbuh secara cepat seiring aktivitas global. Pertumbuhannya sangat stabil di angka 50 persen dalam kurun tiga tahun terakhir. Untuk saat ini, Amerika Serikat, India, dan Inggris menjadi pasar masuk dalam kategori tertinggi dalam 10 negara tujuan pemasaran.

Umumnya, produk yang diincar adalah apparel, peralatan berkebun, dan bahan mentah. Lebih lanjut, Felix juga menerangkan kategori usia pembeli dalam perdagangan B2B.

Baca juga : Masuk Pasar Global, Teknik Pemasaran UKM Indonesia Perlu Diasah

“Ada 49 persen pembeli yang berusia 17- 34 tahun (antara 2017-2018). Mayoritas mereka menemukan produk di online platform, menyusul search engine, dan website supplier,” kata Felix.

“Tantangan bagi buyers online adalah adalah kualitas produk (apakah produknya bagus tidak atau asli tidak), harga, kualifikasi supplier (penjualnya bagus atau tidak), dan komunikasi,” imbuhnya.

Di Indonesia, kini sudah ada 35 ribu produk dari supplier yang bergabung dengan Alibaba.com. Mayoritas mereka menjual produk furnitur (30 persen), disusul pertanian (8,5 persen). Angka supplier dari Indonesia ini tergolong besar karena beberapa negara lain hanya memiliki 6.000.

Salah satu supplier dari Indonesia yang disebut Felix mendapat kesuksesan adalah CV Mulya Rattan yang memasarkan produknya ke Israel, Jerman, dan Spanyol. Sepanjang 2020, produsen produk rotan asal Jawa Barat itu mendapatkan order 3 HQ container dengan nilai transaksi hingga puluhan ribu dollar AS.

Kepada pegiat UKM Indonesia, Felix berpesan untuk tetap tegar dan bersemangat dalam berwirausaha, kendati wabah Covid-19 masih berlangsung.

“Jangan khawatir, jangan takut, di belakang pandemi ini kita pasti memiliki hal yang besar. Tuhan telah mempersiapkan semuanya untuk kita. Tetap optimistis. Kami siap membantu untuk memasarkan produk via online," pungkasnya. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya