Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

ORI017 Buka Partisipasi Publik Pulihkan Ekonomi

Des/Ant/E-1
16/6/2020 06:20
ORI017 Buka Partisipasi Publik Pulihkan Ekonomi
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A(Luky Alfirman, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu.)

KEMENTERIAN Keuangan meluncurkan instrumen investasi obligasi negara ritel seri ORI017 secara virtual melalui akun media sosial Facebook untuk pertama kalinya karena pandemi covid-19.

“Hasil dari penerbitan ORI akan digunakan untuk pembiayaan APBN, termasuk untuk penanggulangan dan pemulihan dari pandemi covid-19,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Luky Alfirman di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, situasi saat ini memerlukan gerakan kolektif, baik dari pemerintah, swasta, maupun publik untuk saling mendukung dalam menghadapi tekanan akibat wabah virus korona ini.

Dengan membeli ORI017, lanjut dia, itu menandakan partisipasi langsung dari masyarakat dalam upaya pemulihan pembangunan dan perekonomian Indonesia imbas covid-19.

Berinvestasi dalam ORI017 ini, kata dia, merupakan investasi yang aman dan terjangkau karena pembayaran pokok dan bunga dijamin negara dan dapat dipesan minimal Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar.

Setelah peluncuran ini, masyarakat sudah bisa memesan ORI seri ke-17 ini hingga 9 Juli 2020 pukul 10.00 WIB.

Adapun imbal hasil dari SBN ini ialah 6,4% tetap per tahun yang diklaim lebih tinggi dari rata-rata bunga deposito mencapai 5,5%.

SBN tersebut memiliki jatuh tempo hingga 15 Juli 2023, tapi bisa diperdagangkan di pasar sekunder yang bisa dilakukan setelah dua periode pembayaran, yakni pada September 2020, hanya antarinvestor domestik. Saat ini ada 16 bank umum yang menjadi mitra, antara lain BCA, BNI, Bank Permata, BRI, BTN, Maybank Indonesia, Bank CIMB Niaga, Bank Mandiri, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank UOB Indonesia, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia, dan Bank Victoria International.

 Selain itu, juga ada empat perusahaan efek, yaitu Trimegah Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas, tiga perusahaan efek khusus, yakni Bareksa Portal Investasi, Star Mercato Capitale (Tanamduit), dan Nusantara Sejahtera Investama (Invisee), serta dua perusahaan fintech, yaitu Investree Radhika Jaya (Investree) dan Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku). (Des/Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya