Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MENTERI Kelautan dan Perikanan Eddy Prabowo meluncurkan ekspor perdana tuna sirip kuning (yellowfin) ke Jepang, melalui Bandara Mutiara Sis Aljufri, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (9/6).
Kegiatan itu menjadi satu di antara beberapa agenda kunjungan kerja menteri di Sulteng, selain peletakan batu pertama kolam budidaya udang vaname di Desa Sejoli, Kabupaten Parigi Moutong.
Di lokasi yang sama, Menteri dan Gubernur Sulteng Longki Djanggola serta pejabat terkait juga secara simbolis menyerahkan sertifikat penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (HACCP) bagi pengolah ikan dan sertifikat cara penanganan ikan yang baik (CPIB) kepada supplier, serta bantuan ikan konsumsi kepada masyarakat terdampak virus korona.
Menteri Eddy menjelaskan, meski pandemi covid-19 belum selesai namun hal itu tidak otomatis menurunkan permintaan dunia akan komoditi perikanan Indonesia.
Bahkan, lanjutnya, terus melonjak seperti ditandai lewat ekspor yellowfin tuna segar Sulteng ke Jepang. "Ini bukti seluruh kegiatan perikanan Sulteng bisa kita ekspor seluas-luasnya," terang Eddy.
Terkait langkah kementerian dalam memacu usaha perikanan maka menteri telah memangkas pola birokrasi perijinan yang panjang dan juga mengajak dunia swasta berkolaborasi.
"Supaya nelayan boleh melaut kapan saja dan Kita tinggal menunggu di darat dengan fasilitas," imbuhnya.
Gubernur Longki menyebutkan, Sulteng memang memiliki banyak kelebihan khususnya di sektor kelautan dan perikanan daerah.
Di mana, Sulteng memiliki lima Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yakni WPP 713 (Selat Makasar), WPP 714 (Selat Tolo), WPP 715 (Teluk Tomini), WPP 716 (Laut Sulawesi) dan WPP Perairan Darat (WPP-PD 421) Pulau Sulawesi.
"Sulawesi Tengah menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang dikelilingi empat WPP," tegasnya.
Di samping itu dengan luas perairan laut mencapai lebih dari 193 ribu Km persegi, panjang garis pantai sejuah lebih dari 6 ribu Km dan 1604 pulau, produksi perikanan tangkap Sulteng per tahun 2019 menembus lebih dari 196 ribu ton dan perikanan budidaya lebih dari 964 ribu ton.
Namun Longki mengakui, bahwa daerah masih memiliki banyak keterbatasan sehingga mengharap dukungan kementerian guna memajukan sektor menjanjikan ini.
Terkait ekspor perdana yellowfin tuna, sejauh ini gubernur telah mengusulkan peningkatan status bandara Mutiara Sis Aljufri Palu dari domestik menjadi internasional kepada Bappenas supaya bisa sepenuhnya mendukung aktivitas perdagangan Sulteng ke luar negeri.
"Dengan meningkatkan status tersebut maka bandara Mutiara Sis Aljufri dapat menjadi salah satu alternatif pintu ekspor perikanan Sulawesi Tengah," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Menhub Hapus Aturan Kapasitas Penumpang
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyambut positif kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk Indonesia ke Amerika Serikat.
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Kadin Indonesia bahas skema re-export dari Indonesia melalui Timor Leste untuk mengakses pasar global lebih kompetitif.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved