Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Luhut Ungkap Bank Dunia Puji Ekonomi Indonesia Hadapi Covid-19

Henri Siagian
05/6/2020 19:28
Luhut Ungkap Bank Dunia Puji Ekonomi Indonesia Hadapi Covid-19
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan(Antara)

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim Bank Dunia memuji ketangguhan ekonomi Indonesia di saat menghadapi virus korona atau covid-19.

Luhut mengakui, pandemi covid-19 cukup menggoncang Indonesia di tiga bulan pertama 2020 sehingga membuat pertumbuhan ekonomi terkoreksi menjadi 2,97% dari 5%.

"World Bank (Bank Dunia) masih mengakui kita termasuk ekonomi yang resilient (elastis)," kata Luhut saat memberikan kuliah umum virtual di Jakarta, Jumat (5/6).

Baca juga: IHSG Ditutup Menguat 4.947,78

Menurut Luhut, ketangguhan ekonomi Indonesia bisa dilihat dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang semakin menguat dan hari ini sudah berada di kisaran Rp13 ribuan.

"Anda lihat rupiah sudah Rp13 ribu sekian, dua, tiga minggu terakhir ini sudah ada capital inflow US$1,5 miliar. Yield juga membaik 1,2%. Banyak indikasi lain yang membaik. Apa kita sudah sempurna? Ya belumlah. Tapi kalau dibilang kita tidak mengerjakan dengan benar, market yang membaca," kata Luhut.

Baca juga: Pekan Depan, Nilai Tukar Rupiah Bisa Capai Rp13.500

Luhut menjelaskan pada triwulan pertama 2020, ada enam sektor yang berkontribusi 69% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yang mengalami perlambatan pertumbuhan karena pandemi.

Penurunan pertumbuhan paling signifikan pada sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta konstruksi. Sektor lain seperti pertanian, kehutanan dan perikanan, pertambangan dan penggalian, serta transportasi dan pergudangan juga turun cukup signifikan.

Baca juga: Garuda Indonesia Bantah Kabar PHK 135 Pilot

Kondisi tersebut, membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia turun drastis menjadi hanya 2,97% pada tiga bulan pertama 2020.

"Kita lihat kuartal kedua ini, mungkin kita juga akan lebih bawah lagi, tapi itu sudah kita prediksi semua. Karena selama ekonomi tidak jalan, atau karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB), itu pasti dampaknya begini. Tapi kalau dilihat, ekonomi (negara) yang lain juga begitu," kata Luhut.

Luhut juga mencatat pada periode yang sama pertumbuhan ekonomi Tiongkok bahkan negatif 6,8%, sementara Singapura negatif 2,2%. Adapun negara lain yang masih tumbuh positif adalah Vietnam (3,8%) dan Korea Selatan (1,3%). (Ant/X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya