Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim Bank Dunia memuji ketangguhan ekonomi Indonesia di saat menghadapi virus korona atau covid-19.
Luhut mengakui, pandemi covid-19 cukup menggoncang Indonesia di tiga bulan pertama 2020 sehingga membuat pertumbuhan ekonomi terkoreksi menjadi 2,97% dari 5%.
"World Bank (Bank Dunia) masih mengakui kita termasuk ekonomi yang resilient (elastis)," kata Luhut saat memberikan kuliah umum virtual di Jakarta, Jumat (5/6).
Baca juga: IHSG Ditutup Menguat 4.947,78
Menurut Luhut, ketangguhan ekonomi Indonesia bisa dilihat dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang semakin menguat dan hari ini sudah berada di kisaran Rp13 ribuan.
"Anda lihat rupiah sudah Rp13 ribu sekian, dua, tiga minggu terakhir ini sudah ada capital inflow US$1,5 miliar. Yield juga membaik 1,2%. Banyak indikasi lain yang membaik. Apa kita sudah sempurna? Ya belumlah. Tapi kalau dibilang kita tidak mengerjakan dengan benar, market yang membaca," kata Luhut.
Baca juga: Pekan Depan, Nilai Tukar Rupiah Bisa Capai Rp13.500
Luhut menjelaskan pada triwulan pertama 2020, ada enam sektor yang berkontribusi 69% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yang mengalami perlambatan pertumbuhan karena pandemi.
Penurunan pertumbuhan paling signifikan pada sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta konstruksi. Sektor lain seperti pertanian, kehutanan dan perikanan, pertambangan dan penggalian, serta transportasi dan pergudangan juga turun cukup signifikan.
Baca juga: Garuda Indonesia Bantah Kabar PHK 135 Pilot
Kondisi tersebut, membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia turun drastis menjadi hanya 2,97% pada tiga bulan pertama 2020.
"Kita lihat kuartal kedua ini, mungkin kita juga akan lebih bawah lagi, tapi itu sudah kita prediksi semua. Karena selama ekonomi tidak jalan, atau karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB), itu pasti dampaknya begini. Tapi kalau dilihat, ekonomi (negara) yang lain juga begitu," kata Luhut.
Luhut juga mencatat pada periode yang sama pertumbuhan ekonomi Tiongkok bahkan negatif 6,8%, sementara Singapura negatif 2,2%. Adapun negara lain yang masih tumbuh positif adalah Vietnam (3,8%) dan Korea Selatan (1,3%). (Ant/X-15)
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved