Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SENTIMEN positif yang muncul terkait dinamika global dan lokal dinilai mendongkrak penguatan nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta sepekan terakhir.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta mengatakan dinamika global pun memunculkan sentimen relatif positif untuk aset berisiko.
“Ekspektasi pemulihan ekonomi yang lebih cepat karena dibukanya kembali perekonomian di beberapa negara di tengah pandemi memberikan sentimen positif ke aset berisiko, termasuk rupiah,” ujar Ariston.
Apalagi, negara-negara besar di zona Euro dan Amerika Serikat masih akan mengeluarkan stimulus besar yang bisa mempercepat pemulihan.
Sentimen positif dari dalam negeri, menurut Ariston, datang dari rencana penerapan tatanan kenormalan baru alias new normal yang ikut mendongkrak nilai tukar. Keadaan itu dinilainya telah menjadi secercah harapan baru untuk kembali memperbaiki keterpurukan perekonomian pascapenerapan lockdown di sejumlah negara dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Indonesia.
“Dengan pembukaan kembali ekonomi ini, diharapkan ekonomi yang sebelumnya terpuruk karena lockdown bisa mulai bertumbuh kembali,” sambungnya.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) perlahan, tapi pasti dilaporkan mengalami tren penguatan sejak awal perdagangan,
Selasa (2/6). Pada awal perdagangan bulan Juni ini, rupiah di pasar spot menguat 0,12% dan berada di angka 14.505 per dolar AS.
Sehari berselang, rupiah pun kembali menguat 1,38% menjadi 14.218 per dolar AS dan pada penutupan Rabu (3/6) rupiah menguat sangat tajam menjadi 14.096 per dolar AS.
Kemarin, rupiah dibuka melemah 0,07% menjadi 14.105 per dolar AS pada perdagangan pagi. Namun, pada penutupan, rupiah menguat ke posisi 14.095.
Kencenderungan yang sama juga terlihat pada pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terus bertahan di zona hijau selama tiga hari terakhir. Pada perdagangan Kamis (4/6) pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat 0,48% atau 23,67 poin ke posisi 4.964,68.
Sesuai prediksi, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan bahwa IHSG kemarin naik terbatas dengan area support dan resistan di rentang 4.900 hingga 5.000.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama juga mengatakan IHSG menunjukkan sinyal positif berdasarkan indikator, MACD, Stochastic, dan RSI.
Pasar modal
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan bahwa pasar saham Indonesia telah berangsur
membaik. Dia menyebut IHSG telah bergerak stabil sejak Mei 2020 hingga perdagangan kemarin.
“(Kondisi) di pasar saham sudah cukup positif, bahkan hari ini, detik ini, kami lihat levelnya, indeksnya 4.996 tadi pagi sudah menembus 5.000. Mudah-mudahan ini akan recover dan normal,” ungkapnya dalam video conference, kemarin.
Wimboh menambahkan, menurut data OJK, transaksi yang dilakukan investor asing telah melakukan aksi bersih atau net buy senilai Rp8 triliun sepanjang Mei kemarin.
“Pada Mei sudah ada net buying sebesar Rp8 triliun. Di pasar SBN juga ada net buying sebesar Rp7,07 triliun, itu per Mei kemarin,” sambung Wimboh.
Atas dasar itu, Wimboh menyampaikan bahwa situasi pasar modal semakin membaik dan kondusif setelah sebelumnya sempat mengalami tekanan hingga ke angka 4.500. (Ant/X-6)
IHSG naik 27,52 poin atau 0,40% ke level 6.908,76. Sementara itu, indeks LQ45 yang memuat saham-saham berkapitalisasi besar juga terapresiasi 0,46% ke posisi 769,78.
IHSG dibuka melemah 18,94 poin atau 0,27% ke level 6.896,42. Sementara itu, indeks LQ45 juga mengalami penurunan 0,54% ke posisi 766,40.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Pada moda kereta api, diskon yang diberikan sebesar 30% untuk sebanyak 3.522.464 tempat duduk atau sebesar Rp300 miliar. Untuk angkutan udara PPN ditanggung pemerintah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved