Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
PT Pertamina memiliki sejumlah alasan tidak menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) di saat harga minyak dunia mengalami penurunan serta merebaknya pandemi covid-19.
Anggota Ombudsman RI Laode Ida mengungkapkan direksi PT Pertamina mengungkapkan alasan tersebut dalam pertemuan dengan Ombudsman pada Selasa (19/5).
“Setidaknya yang saya tangkap dari penjelasan Pertamina, ada tiga alasan pokok mengapa harga BBM tidak turun,” ujar Laode dalam rilis di Jakarta, kemarin.
Pertama, kata dia, bahwa harga pokok BBM yang dijual di Indonesia sekarang ini ialah harga sebelum turunnya harga BBM dunia. Jadi kalau dijual dengan harga murah, sudah pasti Pertamina akan mengalami kerugian besar. Sebagai BUMN, niscaya hal itu tidak mungkin dilakukan.
Kedua, harga BBM dunia terus berfluktuasi (naik-turun). Pada hari direksi PT Pertamina memberikan penjelasan kepada Ombudsman, misalnya, harga minyak dunia naik di atas US$30 per barel.
Penguatan harga minyak dunia terus berlanjut hingga kemarin. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli naik tipis US$0,45 atau 1,28% menjadi US$35,58 per barel.
Ketika aktivitas sosial ekonomi masyarakat dunia akan berangsur normal, niscaya harga BBM juga akan berangsur naik.
Ketiga, jika harga BBM diturunkan dan terjadi kerugian besar pada PT Pertamina, akan terjadi pengurangan tenaga kerja atau pemutusan hubungan kerja.
“Tentu hal ini tidak dikehendaki. Saya turut apresiasi PT Pertamina yang hingga sekarang tidak ada PHK. Karena jika PT Pertamina mengalami kerugian dengan menurunkan harga BBM, akan semakin menambah barisan warga bangsa ini yang terkena PHK akibat wabah virus korona yang konon jumlahnya sekarang sudah berada di atas angka dua jutaan orang,” papar Laode.
Selain alasan tidak menurunkan harga BBM, dalam pertemuan itu, PT Pertamina juga menyampaikan agenda penghapusan penggunaan BBM premium di Pulau Jawa pada 2020. Laode mengungkapkan hal itu terkait dengan upaya penghilangan subsidi BBM bagi pengguna kendaraan, khususnya roda empat.
“Patut dicermati, asumsi yang dibangun PT Pertamina ialah bahwa ketika seseorang sudah memiliki kendaraan roda empat berarti yang bersangkutan dianggap sudah mampu dan tak butuh lagi disubsidi,” ujarnya. (Ant/E-3)
Untuk wilayah DKI Jakarta, harga BBM Pertamax atau RON 92 menjadi Rp12.500 per liter dari yang sebelumnya Rp12.100 liter.
Pihaknya mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan kuota dan skema subsidi motor listrik 2025 secara terbuka.
Ketegangan geopolitik di kawasan Teluk Persia, yakni Iran vs Israel, kembali memunculkan kekhawatiran global.
Pertamina juga menempatkan petugas di lapangan untuk memastikan distribusi BBM dan LPG berjalan lancar.
PT Pertamina kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh Indonesia mulai hari ini, Sabtu, 31 Mei 2025
Trubus Rahadiansyah meminta Pelindo II untuk mempercepat pengerukan Pelabuhan Pulau Baai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved