Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
DALAM silaturahmi Idulfitri secara virtual, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, mengutarakan komitmen pemerintah untuk menggenjot industri manufaktur di tengah pandemi covid-19.
Dia mengatakan Kementerian Perindustrian melalui berbagai kebijakan dan regulasi, terus mendorong sektor industri manufaktur tetap berkontribusi positif bagi perekonomian. Walaupun pandemi covid-19 belum diketahui kapan berakhir.
"Upaya kita berkontribusi untuk membangun bangsa. Khususnya melalui pembangunan industri akan berhasil, jika ada kerja sama yang baik antara pemerintah dan pelaku industri," ujar Agus melalui keterangan resmi, Senin (25/5).
Baca juga: Kemenperin: Pandemi Guncang 60% Industri di Tanah Air
Pelaku industri mengapresiasi upaya kementerian dalam mendukung sektor manufaktur agar tetap bertahan di tengah pandemi. Salah satunya, dengan mengeluarkan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi), Adhi S Lukman, mengapresiasi langkah kementerian. Sehingga, industri yang memproduksi kebutuhan primer, seperti industri mamin, masih bisa beroperasi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pun, Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan hal senada. Dia berpendapat kementerian selalu mendukung, komunikatif dan membantu pelaku industri saat terjadi pandemi.
Baca juga: 30 Juta Pekerja Sektor Properti Terancam Pandemi
"Di saat-saat seperti ini, kehadiran negara sangat tepat bagi kita semua. Semoga kerja sama ini bisa memberikan asas manfaat untuk masyarakat Indonesia," tutur Rosan.
Pada 2019, ekspor sektor industri mencapai US$ 126,57 miliar, atau berkontribusi 75,5% dari total ekspor Indonesia. Sektor yang memberikan sumbangsih paling besar, yaitu industri makanan (21,46%), logam dasar (13,72%), bahan kimia dan barang dari bahan kimia (10%), industri pakaian (6,56%), serta industri kertas dan barang dari kertas (5,74%).
Kontribusi sektor industri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 2019 mencapai 17,58%. Angka tersebut menunjukkan sektor industri masih konsisten memberikan kontribusi besar pada ekonomi domestik.(OL-11)
HIJRIAH Food Festival 2025 digelar dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Halal Bi Halal merupakan bagian penting dari budaya perusahaan yang bertujuan mempererat hubungan antar karyawan serta menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.
Momentum halal bi halal untuk memperkuat nilai kebersamaan di tengah keberagaman pascaramadan.
Halal bihalal merupakan tradisi silaturahmi yang melekat erat dalam masyarakat Indonesia, khususnya setelah menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan
Demokrasi tanpa teokrasi bisa menjadi demokrasi tanpa nilai.
"Beliau lebih dulu menjadi perdana menteri, secara usia juga lebih senior, dan beliau adalah sahabat lama Pak Presiden,"
Pengamat Nilai Indonesia akan Mengutamakan Market BRICS Dibanding AS
OTOMASI industri di Indonesia belakangan ini semakin berkembang seiring dengan kebutuhan berbagai sektor untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Industri manufaktur dalam negeri masih mengalami tekanan di tengah dinamika ekonomi global dan banjirnya impor produk jadi di pasar domestik.
Data resmi menunjukkan angka kecelakaan kerja yang melibatkan peralatan berat masih jadi perhatian serius.
Inovasi ini hadir sebagai respons terhadap kebutuhan industri atas alat berat yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Batas minimum tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 25% memberikan karpet merah bagi produk-produk impor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved