Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
ASOSIASI Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) menilai, Pertamina tetap memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Misi tersebut dijalankan dengan baik, meski harga minyak berfluktuasi dan dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Memang demikian misi Pertamina. BUMN ini dibentuk untuk memenuhi kebutuhan migas dalam negeri,” kata Ketua Umum Aspermigas, John Karamoy, pada keterangan persnya, di Jakarta, Rabu (13/5).
John menambahkan, misi tersebut sesuai dengan tiga tugas yang diemban Pertamina. Pertama, untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, seperti bahan bakar minyak (BBM) atau gas sampai ke pelosok negeri.
Kedua, untuk memenuhi energi petrokimia, agar jangan impor terus. Dan ketiga, untuk memberi tambahan pendapatan devisa negara. “Dan Pertamina sudah menjalankan dengan baik,” jelas John.
Pertamina dinilai selalu berupaya menjalan ketiga fungsi dengan baik. Misalnya, keputusan untuk mempertahankan operasional dengan tidak membeli seluruh minyak mentah dari luar negeri meski harga minyak dunia sedang turun, menurut John, juga sangat tepat.
“Karena Pertamina juga memperhitungkan, kalau banyak impor tentu akan mengurangi devisa dan juga mengurangi aktivitas operasional dalam negeri,” kata John.
Selain itu, dengan terus berproduksi, Pertamina juga mengantisipasi jika pada bulan-bulan mendatang terjadi kenaikan harga. “Karena jika tidak diteruskan, kalau (harga) naik dua bulan lagi, Pertamina tentu tidak siap. Karena harga naik, barangkali bisa lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Makanya, keputusan Pertamina sangat tepat,” katanya.
Dalam mengemban tugas, lanjutnya, selama ini Pertamina memang selalu didukung sumber daya manusia (SDM) dan kemampuan terhadap penerapan teknologi, yang juga baik.
“Penguasaan teknologi oleh insinyur-insinyur Pertamina itu tidak kalah dengan SDM perusahaan asing. Selama saya bergaul dengan Pertamina, saya tahu bahwa orang-orang Pertamina banyak yang pintar,” imbuhnya.
Hanya saja, lanjut dia, sebagai BUMN, orang-orang Pertamina memang kurang memiliki kebebasan dalam membuat keputusan. “Ya, karena prosesnya memang begitu,” tegas John.
Begitu pula dengan penguasaan teknologi, John menilai kemampuan Pertamina tidak kalah dibandingkan dengan kontraktor asing. Termasuk di antaranya dalam penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk meningkatkan produksi minyak. (RO/OL-09)
Kementerian ESDM meninjau dan mengevaluasi kondisi lapangan terkait tata kelola minyak mentah, serta memastikan kualitas dan kuantitas Bahan Bakar Minyak terjaga hingga ke tangan konsumen
Untuk wilayah DKI Jakarta, harga BBM Pertamax atau RON 92 menjadi Rp12.500 per liter dari yang sebelumnya Rp12.100 liter.
Pihaknya mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan kuota dan skema subsidi motor listrik 2025 secara terbuka.
Ketegangan geopolitik di kawasan Teluk Persia, yakni Iran vs Israel, kembali memunculkan kekhawatiran global.
Pertamina juga menempatkan petugas di lapangan untuk memastikan distribusi BBM dan LPG berjalan lancar.
PT Pertamina kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh Indonesia mulai hari ini, Sabtu, 31 Mei 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved