Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pacu Penangkar Benih Jagung, Sulut Siap Dukung Gratieks Kementan

Mediaindonesia.com
20/4/2020 13:33
Pacu Penangkar Benih Jagung, Sulut Siap Dukung Gratieks Kementan
Para petani jagung melakukan panen raya di wilayah Sulawesi Utara.(Isitmewa/Kementan)

KENDATI  ada ancaman penyebaran pandemi virus Covid-19 belum mereda, pada saat ini petani di Sulawesi Utara (Sulut) masih terus melaksanakan panen benih jagung hibrida hasil rakitan anak bangsa varietas JH 37 seluas 20 hektare di Kecamatan Pusomaen, Minahasa Tenggara dan di Kecamatan Likupang Timur, Minahasa Utara.

Panen raya jagung dalam skala luas tersebut diperkirakan dilakukan hingga Mei 2020 mendatang dengan total luas panen keseluruhan seluas 253,4 hektare. 

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulut, Novly G. Wowiling, merasa bangga dengan Sulut terpilih untuk melaksanakan program dari Ditjen Tanaman Pangan Kementan.

Provinsi akan melaksanakan program sesuai yang selalu diinginkan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi yang mana selalu mendorong untuk geliat tumbuh kembangnya penangkar kecil untuk menjadi produsen benih jagung yang lebih maju, tangguh dan modern. 

"Hasil yang dicapai petani sungguh memuaskan terlebih mendukung produk rakitan anak negeri, yang nantinya bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Dari hasil evaluasi kami, hasil panen benih jagung hibrida di Provinsi Sulawesi Utara yang sampai saat ini masih terus berlangsung total rata-rata 6, 24 ton per hektare tongkol kering sawah. Hasil tertinggi di Kabupaten Minahasa bisa mencapai 7,1 ton perhektar," kata Novly di Manado, Sulut, Minggu (19/4).

Novly menegaskan dirinya tak perlu khawatir tidak ada benih jagung hibrida tahun ini. Pasalnya, hasil panen benih jagung hibrida melimpah. "Meski diserang ulat grayak tak berpengaruh signifikan, dari luas panen 253,4 ha, diperkirakan calon benih berkisar 525 ton," tuturnya.

Dalam kesempatan kunjungan ke lokasi benih jagung hibrida di Kelompok Tani Anugerah, Desa Suwaan, Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulit, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Takdir Mulyadi menyampaikan bahwa panen calon benih jagung hibrida tersebut nantinya disamping untuk memenuhi kebutuhan benih sendiri.

"Panen jagung juga diorientasikan untuk komoditas ekspor guna mendukung program peningkatan tiga kali ekspor (Gratieks) yang telah dicanangkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo," jelas Takdir.

Takdir meminta agar semua pihak secara bersama-sama untuk terus memacu dan mendorong rencana ekspor benih jagung hibrida antara lain ke Filipina. Rencana penanandatanganan kerja sama company to company dengan Philmico Food Corporatio pada April 2020 terpaksa harus berhenti dikarenakan adanya penyebaran pandemi Covid-19. 

"Inti dari kerja sama ini sebagai contoh benih 1 kg dan pakan ternak 1 kg sudah dikirim ke Philmico Food Corporation disepakati minimal 20 ton untuk benih dan 500 ton untuk pakan ternak per bulan. Contoh benih sudah dilengkapi izin dari Karantina Manado, benih sudah dikirim dan diuji oleh CIGS (BPSB Philipina). Alhamdulillah dinyatakan lulus uji," jelasnya.

"Permintaan dari CIGS agar ada satu tenaga pendamping untuk melatih tata cara budidaya yang baik," tambah Takdir.

Sebelumnya, hal ini senada dengan yang selalu disampaikan staf khusus Menteri Pertanian, Imam Mujahidin Fahmid, bahwa sesuai dengan arahan Mentan, Kementan terus mendorong pengusaha dan eksportir agar melipatgandakan lalu lintas ekspor pertanian menjadi tiga kali lipat atau Geratieks. "Hal ini guna memperbaiki neraca dagang yang selama ini tengah defisit," terangnya.

Meldy Rotulung, salah satu petani yang ikut berkecimpung sekaligis Ketua Kelompok Tani Makapihok telah membuktikan berhasil menjadi produsen benih jagung hibrida rakitan anak bangsa. Pengalaman pria berusia 49 tahun ini pernah menjadi produsen padi dan kedelai, kali ini banting setir menjadi produsen benih jagung hibrida, karena dirasa lebih menguntungkan. 

"Tak tanggung-tanggung, dengan bantuan program korporasi perbenihan jagung hibrida dari Kementan, bisa menghasilkan profit bersih hingga Rp 20 sampai 24 juta per ha dibanding tanam jagung konsumsi. Ada peningkatan 100%," kata Meldy. 

Demikian juga diungkapkan Roy Salmon Pitoy l, Ketua Kelompok Tani Anugerah di Likupang Timur. Meski di lahan marginal eks lingkar tambang, masih bisa menghasilkan benih jagung hibrida mengangkat kesejahteraan petani, menciptakan lapangan kerja selain tambang. 

"Kami optimistis, di samping dapat memenuhi kebutuhan benih wilayah Sulawesi Utara bahkan untuk diekspor ke luar negeri," ujarnya. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik