Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Pandemi Covid-19, Defisit APBN Diprediksi Capai Rp853 Triliun

M Ilham Ramadhan Avisena
06/4/2020 16:03
Pandemi Covid-19, Defisit APBN Diprediksi Capai Rp853 Triliun
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (21/2/2020).(Antara)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 akan mengalami defisit hingga Rp853 triliun atau 5,07% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Bengkaknya defisit tersebut merupakan dampak beruntun dari pandemi covid-19 di Indonesia.

"Defisit diperkirakan 5,07% dari PDB atau meningkat dari Rp307 triliun atau 1,72% dari PDB menjadi Rp853 triliun. Ini belum pasti karena kita masih terus melihat pergerakan sosial, terutama pada April dan Mei yang semua menyampaikan sebagai puncak dari penyebaran covid-19," ujar Sri Mulyani saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Senin (6/4).

Baca juga: Update Korona 6 April: 218 Positif, 11 Meninggal, 28 Sembuh

Besaran defisit itu berasal dari penerimaan negara yang disebut akan mengalami penurunan 10% atau hanya 78,9% setara Rp1.760 triliun dari target awal yang dipatok dalam APBN sebesar Rp2.233,2 triliun.

Merosotnya penerimaan negara, kata perempuan yang karib disapa Ani itu, karena berdasarkan hitungan penerimaan perpajakan akan tumbuh minus 5,4%, adanya perang harga minyak, dan berbagai insentif pajak yang diberikan pemerintah kepada dunia usaha.

Ani juga menuturkan, pembiayaan pada 2020 akan sangat menantang. Pasalnya, nilai pembiayaan diperkirakan akan mencapai Ro545,7 triliun yang berasal dari pembiayaan utang Rp654,5 triliun dan pembiayaan non-utang sebesar Rp108,9 triliun.

"Pembiayaan ini akan kami upayakan mendapatkan financing dari berbagai sumber yang paling aman duluan dan tingkat biaya yang paling kecil," tutur Ani.

Baca juga: Daerah Harus Satu Visi Terapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar

"Jangan lupa di dunia sekarang terjadi stand still, beberapa negara sudah claim default dari investment grade, kami harus hati-hati dalam pengelolaan dan navigasi situasi yang sangat tidak biasa," tambahnya.

Sedangkan belanja negara meningkat menjadi Rp2.613,8 dari sebelumnya sebesar Rp2.504,4 triliun. Naiknya anggaran belanja itu karena pemerintah tengah memfokuskan untuk penanganan covid-19. (Mir/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik