Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kebijakan Ekonomi Sosial Indonesia Saat Pandemi Dipuji IMF

Willy Haryono
05/4/2020 06:30
Kebijakan Ekonomi Sosial Indonesia Saat Pandemi Dipuji IMF
Managing Director IMF Kristalina Georgieva(AFP/JIM WATSON)

KONFERENSI pers oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat (3/4) menghadirkan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva yang memberikan paparan terkait upaya IMF-WHO dalam menangani dampak ekonomi terkait pandemi virus korona (Covid-19).

Dalam kesempatan ini, upaya Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam menangani dampak ekonomi dan sosial terkait COVID-19 mendapatkan apresiasi dari Managing Director IMF.

"Kami melihat Indonesia mengambil kebijakan signifikan dan tepat sasaran untuk mendukung perekonomian," ungkap Georgieva saat briefing Direktur Jenderal WHO kepada awak media di Jenewa pada Jumat (3/4).

Baca juga: Pandemi Covid-19 Bisa Picu Krisis Ekonomi Global

Secara khusus, Managing Director IMF memuji koordinasi baik antara Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan dalam menangani pandemi serta pemberian perlindungan oleh Pemerintah kepada Usaha Kecil dan Menengah.

Menurutnya, kedua kebijakan ini tidak hanya berdampak nyata di lapangan, tetapi juga akan membantu peningkatan dinamika perekonomian Indonesia ketika situasi membaik.

"Tentunya sebagai wakil Indonesia di Jenewa, kami menyambut baik pernyataan positif Managing Direktur IMF terhadap sejumlah upaya yang dilakukan Pemerintah RI untuk mengatasi dampak ekonomi dan sosial dari pandemi COVID-19," demikian ditegaskan oleh Duta Besar/Wakil Tetap Indonesia untuk PBB di Jenewa, dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (5/4).

Ditekankan juga oleh Dubes Hasan Kleib, bahwa "kepercayaan ini merupakan momentum baik bagi bangsa Indonesia, dan kawasan Asia Tenggara serta ASEAN khususnya, untuk memanfaatkan ‘second window of opportunity’ untuk melawan Covid-19."

Lebih lanjut, dalam menjawab pertanyaan jurnalis mengenai dampak ekonomi pandemi Covid-19 di Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Managing Director IMF menggarisbawahi bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah membangun berbagai pondasi perekonomiannya.

Seperti halnya negara lain, terdapat tantangan yang dihadapi seperti peningkatan arus modal keluar yang berujung pada penurunan produksi dan pendapatan, serta rendahnya likuiditas dolar Amerika Serikat (USD).

Dalam hal ini, Indonesia telah menunjukan kerja yang baik melalui koordinasi respons Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan sehingga dampaknya sangat nyata.

IMF menyadari tantangan ini juga dihadapi negara berkembang lainnya. Untuk itu, IMF mendorong bank-bank sentral di negara maju untuk membantu likuiditas di negara berkembang.

IMF juga menyiapkan dana US$1 triliun sebagai bagian dari pendanaan kedaruratan Covid-19, selain juga menggalang dana untuk pendanaan hibah 'catastrophe containment relief trust' bagi negara-negara termiskin.

Di tengah pandemi Covid-19, PTRI Jenewa terus memajukan kerja sama dengan komunitas diplomatik dan markas besar WHO di Jenewa untuk mendukung solidaritas global dalam penanganan COVID-19. PTRI Jenewa terus memantau laporan-laporan situasi WHO serta berbagai pedoman teknis WHO untuk menangani COVID-19 yang senantiasa dibagikan melalui akun media sosialnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya