Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan transaksi di Bursa Saham Indonesia (BEI), Jumat (27/3) konsisten berada di zona hijau.
Berdasarkan pantauan Media Indonesia, IHSG ditutup naik 4,76% atau 206,66 poin ke level 4.545,57. Selain itu, pada perdagangan hari ini IHSG sempat menyentuh titik terendah di level 4.338,92 dan titik tertinggi pada level 4.697,67.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, penguatan indeks ditopang oleh stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang cenderung stabil.
Hal itu memberikan kepercayaan tinggi dari para investor untuk memanfaatkan aksi window dressing pada Q1-2020.
"Pelaku pasar juga mengapresiasi Bank Indonesia yang berkomitmen kuat untuk menjaga stabilitas Rupiah didukung dengan cadangan devisa yang memadai. Selain itu, program stimulus dari pemerintah AS sebesar 2 triliun dolar AS dalam rangka menanggulangi efek negatif covid-19 terhadap perekonomian AS, juga menjadi sentimen positif," ungkapnya, Jumat (27/3).
Baca juga : BNI Siapkan Kebijakan Relaksasi Bagi Debitur Terdampak Covid-19
Nafan menambahkam, pelaku pasar juga mengapresiasi komitmen kuat dari Tiongkok untuk memerangi wabah covid-19 dengan cara "lockdown" yang dianggap berhasil dalam mengurangi jumlah kasus penularan.
"Market juga mengapresiasi komitmen G20 untuk memberikan stimulus sebesar 5 triliun dolar AS dalam rangka menanggulangi efek negatif Covid-19 terhadap perekonomian global," pungkas Nafan.
Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada hari ini juga ikut menguat. Diketahui bahwa penguatan ini dikarenakan efek stimulus jumbo yang akan digelontorkan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).
Rupiah terpantau bergerak menguat dengan menyentuh Rp16.120 per dolar AS. Jumlah itu secara perlahan-lahan mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan dari sebelumnya Rp16.305 per dolar AS.
Atas hal tersebut, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah pada hari ini memang telah terdorong oleh penguatan bursa saham AS pada hari sebelumnya.
"Indeks saham AS yang menguat cukup besar kemarin karena optimisme stimulus pemerintah AS sebesar 2 triliun dolar AS untuk meredam dampak negatif wabah korona terhadap perekonomian AS, bisa memberikan sentimen positif juga ke aset berisiko hari ini, termasuk ke rupiah," tambah Ariston.
Selain itu, Senat AS sendiri sudah menyetujui proposal stimulus tersebut, tinggal DPR AS yang dikuasai oleh Partai Demokrat yang akan memberikan persetujuan hari ini. Sementara itu, DPR AS diperkirakan juga akan langsung menyetujui paket stimulus tersebut. (OL-7)
Jangan Rem Mendadak goblok!!!! Ngak becus naik sepeda!!! Banyakan gaya loh!!!
Dari segi mata uang dengan patokan sejak 1 April, Rupiah mengalami apresiasi sebesar 10,8%. Saat awal April, rupiah berada di angka Rp16.450 per dolar AS dan kini Rp14.835 per dolar AS
IHSG pada perdagangan Kamis (10/1) dibuka pada level 6.293,96 dari perutupan sebelumnya di 6.272,24. Pergerakannya pun terpantau ke atas.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan tren positif yang ditutup dengan peningkatan sebesar 1,39% ke level 6.361,46 dari 6.274,54 pada penutupan pada pekan sebelumnya.
Pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar AS juga cenderung tertahan, kondisi itu turut mempengaruhi pasar saham domestik.
IHSG pada perdagangan Rabu (16/1) dibuka pada 6.417,13 menguat 0,13% dari penutupan hari sebelumnya pada 6.408,78.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved