BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat sehanyak 1.272,1 wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Indonesia pada Januari 2020. Angka itu jauh lebih banyak ketimbang arus wisman masuk ke Indonesia pada 2018 dan 2019 yang masing-masing sebesar 1.097,8 dan 1.201,7 orang.
Akan tetapi jumlah wisman di Januari 2020 lebih rendah dibandingkan Desember 2019 yang mencapai 1.377,1 orang.
"Kalau dibandingkan dengan bulan sebelumnya mengalami penurunan -7,62%. Desember yang lalu 1.377,1 kunjungan wisman. Tapi yang yoy, Januari 2020 dibanding Januari 2019 itu naik 5,85%," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti dalam konferensi pers di kantornya, Senin (2/3).
Penaikan jumlah wisman di Januari 2020, imbuh Yunita, disebabkan karena adanya libur Imlek yang jatuh pada tanggal 25 Januari. Musim libur Imlek kerap memiliki pola penaikkan jumlah wisman ke Indonesia.
Dampak virus korona pada sektor pariwisata Indonesia mulai terasa di pekan terakhir Januari 2020.
"Jadi kalau dilihat data mingguan itu terlihat di minggu keempat beberapa negara mengalami penurunan," terangnya.
Baca juga: Musim Sepi, Ini Trik DIY Menarik Wisatawan
Bila dilihat dari pintu masuk wisman, jalur udara masih menjadi favorit para pelancong asing. Tercatat sebanyak 796,9 ribu orang atau 63% dari total kunjungan sebanyak 1,27 juta masuk menggunakan pesawat. Sementara 307,6 ribu wisman atau 24% masuk melalur jalur laut dan 167,5 orang atau 13% menggunakan jalur darat.
Bila dilihat dari negara asal wisman, lanjut Yunita, didominasi dari Malaysia yang mencapai 205,2 ribu orang atau 16% dari total seluruh wisman di Januari 2020. Tiongkok menjadi negara kedua yang warganya mengunjungi Indonesia di Januari 2020 sebanyak 181,3 ribu orang atau 14,3%.
"Tiongkok itu masih naik walaupun kecil 1,46% kecil memang. Ini ada dua hal yang memperngaruhi, ada imlek, tetapi juga sekaligus ada isu covid-19 (virus korona) di mana di minggu terakhir Januari itu ada penurunan," jelas Yunita.
Penaikan jumlah wisman asal Tiongkok sebetulnya terjadi cukup dalam. Pasalnya dari 2018 ke 2019 jumlah pertumbuhan wisman asal Negeri Tirai Bambu itu mencapai 73%, jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan 2019 ke 2020 yang hanya 1,46%. (A-2)