Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
MENUTUP perdagangan pada sesi Jumat (28/2) siang, rupiah dan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kompak melemah.
Kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (28/2) menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp14.234 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.018 per dolar AS.
Adapun IHSG terkapar di level 5.311 atau melemah sebesar 223 point atau 4.04%.
Pelemahan rupiah dan indeks terjadi seiring beralihnya investor ke aset investasi berisiko rendah atau safe haven karena khawatir dampak wabah COVID-19.
"Sentimen kelihatannya masih belum membaik. Tekanan terhadap aset berisiko karena peningkatan penyebaran wabah Virus Corona di luar China, masih besar," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat (28/2).
Baca juga: Pergerakan IHSG Akhir Pekan Tertekan Aksi Jual
Tingkat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga terus merosot, bahkan sempat menyentuh 1,235% yang merupakan level terendah sepanjang masa.
"Ini mengindikasikan banyak yang membeli obligasi tersebut untuk mengamankan nilai aset," ujar Ariston.
Ariston memprediksi rupiah hari ini masih berpotensi tertekan di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.100 per dolar AS.
"Rupiah berpotensi melemah karena belum ada sentimen baru," katanya.
Adapun terhadap perdagangan saham di bursa saham, seorang pelaku pasar mengatakan pemerintah perlu memerintahkan agar BP Jamsostek dan Taspen sebagai pengelola dana investasi jumbo masuk ke pasar.
"Ini untuk memberikan keyakinan ke pelaku pasar bahwa pasar ada yang menyangga. Jadi investor ritel tidak ikut-ikutan panik," ujarnya.
Sebagai informasi, BP Jamsostek saat ini memiliki dana kelolaan sebesar Rp418 triliunan. Adapun PT Taspen memiliki aset saat ini mencapai Rp231,87 triliun.
Pada saat gejolak ekonomi di 2008 dan 2013 lalu, para pengelola dana investasi jumbo ini menjadi penahan kejatuhan bursa. Demikian juga para BUMN diminta melakukan buy back saham yang mereka miliki. (Ant/OL-1)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa 29 Juli 2025, dibuka menguat 11,02 poin atau 0,14% ke posisi 7.625,79.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, dibuka menguat 87,25 poin atau 1,16% ke posisi 7.630,75.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu 23 Juli 2025, dibuka menguat 47,67 poin atau 0,65% ke posisi 7.392,41.
Para pelaku pasar makin optimistis memandang pasar saham sehingga membuka peluang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat di awal pekan ini, Senin (21/7).
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved