Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BADAN Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) membuka Sesi ke-28 Komisi Asia-Pasifik untuk Statistik Pertanian (APCAS 28) di Bali, Senin (10/2). Acara tersebut akan berlangsung hingga 14 Februari 2020, dengan fokus pada kebutuhan dukungan spesifik data statistik pangan dan pertanian Asia-Pasifik.
Pertemuan APCAS 28 akan meninjau dan mendukung kesiapan kawasan untuk menghasilkan statistik yang memadai untuk memantau kemajuan menuju Sustainable Development Goals (SDG’s) pada 2030.
Dengan demikian, sejalan dengan upaya Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Syahrul Yasin Limpo yang sedang membangun Agriculture War Room (AWR) menuju satu data berbasis teknologi modern.
Acara APCAS 26 tersebut dipandu pemerintah Indonesia dan dihadiri 100 delegasi dari 30 negara dan sembilanorganisasi internasional dan regional dengan 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), 169 target, dan 232 indikator.
Tujuanya untuk memantau kemajuan demi meningkatkan sistem pendataan statistik dan analisis untuk perencanaan yang lebih baik di sektor pertanian, ternak, perikanan, dan kehutanan.
Pertemuan APCAS 28 juga menyediakan platform bagi negara-negara Asia Pasifik untuk secara langsung terlibat dalam memusatkan perhatian pada tantangan unik mereka dalam mengembangkan statistik pertanian seperti keterpencilan geografis, mengubah pola tanam dan pemeliharaan ternak karena perubahan iklim dan penyakit lintas batas, dan infrastruktur statistik terbatas dan sumber daya .
Pietro Gennari, Kepala Statistik FAO, menyampaikan tentang catatannya perihal kesenjangan data yang signifikan di kawasan Asia-Pasifik dalam memonitor SDGs dan lambatnya kemajuan untuk mencapai tujuannya.
“Komitmen negara yang lambat untuk mengukur SDG, dan kinerja yang buruk untuk mencapai SDG, terkait erat. Kami menyaksikan inversi aksioma yang lazim di mana apa yang diukur dan yang akan dilakukan. Kami tidak mengukur indikator SDG, dan ini adalah salah satu alasan penting mengapa kami tidak berada di jalur yang tepat untuk mencapai target SDG," kata Pietro dalam pembukaan APCAS 28 di Bali.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan jika pertukaran pengetahuan dan pengalaman terbaik melalui pertemuan APCAS adalah suatu cara untuk meningkatkan, memperbaiki, dan mempercepat perkembangan statistik pertanian untuk memonitor pencapaian SDGs di wilayah Asia Pasifik.
“Melakukan kerjasama antara FAO dan pemerintah, termasuk dalam pemerintah sendiri seperti antara BPS dan Kementan serta dengan kementerian dan lembaga lain yang terkait, sangat diperlukan untuk menghasilkan statistik pertanian berkualitas yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk menyediakan indikator SDGs,” katanya
Selain statistika data, dalam acara tersebut turut dibahas tentang urgensi statistik dalam proses untuk mengakhiri kelaparan. Pasalnya kerawanan pangan memainkan peran penting dalam berbagai bentuk kelaparan dan kekurangan gizi. Mayoritas kelaparan dunia dan anak-anak yang terkena dampak stunting tinggal di Asia.
Stephen Rudgard, Perwakilan FAO untuk Indonesia menyampaikan kurang dari 15 tahun hampir setengah miliar orang yang kelaparan masih berjuang untuk bertahan hidup.
Rudgard juga mengungkapkan bahwa FAO juga sudah memperkuat kemitraan di antara pemerintah, internasional organisasi dan sektor swasta untuk menyelesaikan permasalahan ini.
“FAO siap mendukung upaya nasional melalui program bantuan teknisnya,” tukasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan perihal satu data pertanian yang lebih akurat dan data tersebut sudah resmi per 1 Desember 2019. Upaya memperbaiki data tersebut, salah satunya adalah dengan pendekatan teknologi satelit.
Menurut Mentan Syahrul Yasin Limpo, meski tidak 100% tepat namun tingkat kesalahannya sangat kecil dan bisa dimimalisir apalagi dengan kemampuan teknologi informasi (IT) yang ada dan tingkat resolusinya tinggi.
“Kita tidak bisa bicara kalau tidak ada data yang benar. Karena itu saya berusaha memfaktualkan data yang ada,” tuturnya. (OL-09)
KETUA Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memiliki jabatan ganda dengan merangkap sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) periode 2025-2030.
SIKAP politik PDIP terhadap pemerintahan Prabowo Subianto akan ditentukan besok, Sabtu (2/8) dalam rangkaian Kongres ke-6 PDIP di Bali
BNPT bersama FKPT Provinsi Bali menyelenggarakan Lomba Gelar Budaya bertajuk Suara Damai Nusantara (SUDARA) guna memperkuat ketahanan siswa-siswi tingkat SMP dan SMA/sederajat
KLEO Seminyak resmi dibuka pada 20 Juli lalu sebagai properti pertama dari jenama JdV by Hyatt di Asia Tenggara.
BADAN Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali melakukan pemeriksaan secara ketat kepada seluruh penumpang yang masuk melalui Bandara i I Gusti Ngurah Rai Bali dalam beberapa hari terakhir.
RATUSAN jarum suntik limbah media ditemukan di Pantai Legian Bali, Senin pagi (28/7/2025) oleh wisatawan
Blue bites adalah bentuk konkret dari konsep blue food, yaitu pangan yang berasal dari ekosistem perairan, laut, pesisir, sungai, dan danau—seperti ikan, rumput laut, moluska, dan krustasea.
EDITORIAL Media Indonesia pada Rabu (16/7) lalu menggambarkan kenyataan pahit mengenai dugaan beras oplosan di Indonesia.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan nasional melalui partisipasi aktif dalam program Gerakan Pangan Murah.
Diduga Langgar Mutu, Pemprov DKI Sebut Beras Subsidi Food Station Sudah Diuji
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved