Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ekonom dari Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho mengatakan pemerintah bisa memanfaatkan dua industri berbasi komoditas terbesar Indonesia yakni sawit dan karet untuk mendongkrak kinerja industri secara keseluruhan.
Bila dua industri itu dapat dioptimalkan, pertumbuhan industri Indonesia dapat mencapai kisaran 5% .
Pengoptimalan industri sawit, perlu ditelusuri hingga ke sektor hilir. Hilirisasi sawit yang menghasilkan B20 dan B30 belum cukup untuk mendorong laju pertumbuhan industri. "Harus ada integrasi industri hilirisasi sawit dalam negeri. Tidak hanya dalam negeri tapi juga orientasi ekspor," terang Andry dalam diskusi Indef bertajuk 100 Hari Tanpa Akselerasi Ekonomi Respon atas Kinerja Ekonomi Triwulan IV 2019 di Jakarta, Kamis (6/2).
Sawit, lanjutnya, sebetulnya dapat dimanfaatkan menjadi produk lain selain bahan bakar. Kelapa sawit dapat diturunkan kegunaannya menjadi bahan kosmetik, sabun, sampo dan bahan kecantikan lainnya. Terlebih barang-barang turunan itu kini amat digandrungi. Bila pengoptimalan pemanfaatan sawit itu bisa dilakukan, tentu Indonesia akan mendapat untung.
Pun demikian di komoditas karet. Pengoptimalan hilirisasi dan penciptaan harga yang kompetitif perlu untuk diperhatikan. "Harga karet tidak cukup kompetitif, hilirisasi dalam negeri juga tidak cukup besar. Kalau investasi kita diarahkan pada dua sektor tersebut (sawit dan karet), saya rasa industri manufaktur lebih tinggi pertumbuhannya daripada tahun lalu," jelas Andry.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan industri manufaktur Indonesia sepanjang 2019 hanya tumbuh 3,8% lebih rendah dari pertumbuhan tahun sebelumnya yang mencapai 4,3%.
Menurut Andry loyonya kinerja manufaktur itu karena rendahnya kualitas investasi dan minimnya investasi di sektor manufaktur. Selain itu, pemerintah dinilai salah sasaran memberikan insentif kepada industri. Insentif fiskal yang diberikan melalui pengurangan dan libur pajak tanpa melihat kebutuhan industri hanya akan menambah daftar insentif yang tidak tepat sasaran.
"Beberapa industri bahkan tidak membutuhkan insenftif fiskal melainkan faktor-faktor produksi yang efisien seperti harga yang kompetitif dan ketersediaan bahan baku," pungkas Andry. (Mir/E-1)
Perkuat Pasar Indonesia, Cognex Hadirkan Pusat Layanan & Demo Teknologi di Bekasi
Pabrik ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menjadi pusat inovasi industri gula yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
SINERGI antara teknologi dan kesadaran kolektif industri dalam menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim dinilai penting.
PAMERAN Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025 kembali digelar pada 6-8 Agustus 2025.
INDUSTRI kosmetik dan skincare tanah air yang terus mencatatkan pertumbuhan positif menjadi alasan bagi para manufaktur maklon melahirkan inovasi bagi UMKM.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved