Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

PLN Berencana Ganti Pembangkit Berbasis Uap ke EBT

Hilda Julaika
31/1/2020 17:55
PLN Berencana Ganti Pembangkit Berbasis Uap ke EBT
Foto udara kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, NTB.(Antara/Ahmad Subaidi)

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN membenarkan rencana penggantian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menjadi pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).

Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, menekankan upaya tersebut mengacu mandat pemerintah untuk meningkatkan porsi EBT hingga 23% pada 2025 mendatang.

"Itu sedang di-review. Terkait EBT kita memang mendapat mandat untuk menaikkan porsi EBT, dari 12% menjadi 23% pada 2025. Kami berkomitmen tentang itu. Jadi kami akan siapkan semua inisiatif, agar porsi EBT meningkat menjadi 23%," ujar Zulkifli di Kantor Pusat PLN, Jumat (31/1).

Baca juga: PLN Targetkan Penambahan Pembangkit EBT 1.492 MW pada 2020

Lebih lanjut, Zulkifli mencontohkan salah satu proyek yang telah disepakati, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Cirata, Jawa Barat. Pembangkit berkapasitas 145 megawatt (MW) akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

"EBT itu seperti tenaga surya, tenaga angin dan panas bumi. Kami beberapa waktu lalu tanda-tangan di Abu Dhabi. Salah satunya untuk pendirian PLTS terapung di Cirata. Itu (berkapasitas) 145 megawatt. Itu mudah-mudahan akan menjadi satu PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara," urainya.

Perusahaan telah menghitung investasi yang harus disiapkan untuk menjalankan tugas pemerintah. Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penugasan Pelaksanaan Penyediaan Pasokan dan Pembangunan Infrastruktur LNG serta Konversi Penggunaan BBM dengan LNG dalam Penyediaan Tenaga Listrik. Untuk mengonversi pembangkit listrik berbasis bahan bakar minyak (BBM) menjadi pembangkit gas, PLN akan menyiapkan dana sekitar Rp 22 triliun.

Direktur Pengadaan Strategis II PLN, Djoko R Abumanan, mengatakan nantinya PLN tidak sepenuhnya menyiapkan kebutuhan investasi tersebut. PLN berencana membentuk perusahaan Joint Venture (JV), dengan menggandeng PT Pertamina (Persero).(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya