Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kinerja Memuaskan 2019, BP Jamsostek Optimistis Tapaki 2020

Mediaindonesia.com
29/1/2020 13:20
Kinerja Memuaskan 2019, BP Jamsostek Optimistis Tapaki 2020
Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek di Jakarta.(Istimewa)

MELEWATI tahun 2019, BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek telah mencatatkan hasil positif pada beberapa indikator kinerja seperti kepesertaan, pelayanan, dan pengelolaan dana.

Kepada wartawan di Jakarta, Selasa (28/1), Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto menjelaskan bahwa total 55,2 juta pekerja atau mencakup 60,7% dari seluruh pekerja Indonesia yang eligible sebagai peserta, telah terdaftar sebagai peserta BP Jamsostek hingga akhir Desember 2019.

Hasil tersebut merupakan pencapaian yang positif untuk mengakhiri tahun 2019, yaitu tumbuh 9,1% dari tahun 2018. Sementara dari sisi penambahan perusahaan atau pemberi kerja, capaian yang diraih BP Jamsostek mencapai 681,4 ribu perusahaan atau tumbuh 21,6% year-on-year (yoy).

Agus menegaskan pihaknya terus berupaya memberikan perlindungan terbaik bagi seluruh pekerja, sekaligus juga memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat pekerja agar program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dari BP Jamsostek ini bisa dirasakan oleh seluruh pekerja di Indonesia. 

“Hasil ini kami raih bukan semata karena kerja keras insan BP Jamsostek sendiri, tapi juga atas kerja sama yang baik antara semua pihak, yaitu Pemerintah, stakeholder, dan tentu saja pemberi kerja serta pekerja yang semakin menyadari pentingnya memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan,” tukas Agus.

Agus juga menjelaskan semakin menantangnya pencapaian kepesertaan, tidak menyurutkan semangat BP Jamsostek untuk terus berusaha agar seluruh pekerja Indonesia terlindungi.

"Walaupun dinamika kepesertaan cukup tinggi, sepanjang tahun 2019, BP Jamsostek berhasil mengakuisisi 23,6 juta peserta”, jelas Agus.

Kinerja positif itu, menurit Agus, dicapai dengan menggagas kegiatan dan kerja sama strategis, seperti yang dilakukan bersama pemerintah, baik daerah, provinsi hingga pusat. Kerjasama dimaksud antara lain penguatan regulasi pada level daerah hingga provinsi, dan memastikan kepatuhan para pemberi kerja terhadap regulasi jaminan sosial ketenagakerjaan.

"BP Jamsostek bahkan memberikan apresiasi khusus melalui Anugerah Paritrana kepada kepala daerah dan provinsi yang telah memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program perlindungan jaminan sosial oleh BP Jamsostek," tutur Agus. 

Pekerja BPU dan UMKM

BP Jamsostek juga mendorong kepesertaan pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) dan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) melalui inisiatif Perisai (Penggerak Jaminan Sosial Indonesia), sebuah inovasi perluasan kepesertaan dengan skema keagenan.

"Terhitung sejak 2017 sampai dengan akhir Desember 2019, PerisaiI ini telah berkontribusi positif terhadap kepesertaan sebesar 1,1 juta peserta dengan total iuran Rp159,2 miliar yang dilakukan oleh 6.241 PerisaiI aktif yang tersebar di seluruh Indonesia," jelas Agus.

"Selain fokus pada pekerja di dalam negeri, BP Jamsostek juga memberikan perlindungan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI). Perlindungan kepada para PMI ini dimulai sejak masa persiapan kerja, penempatan kerja, hingga kembali ke Tanah Air selepas kontrak kerja berakhir," paparnya.

BP Jamsostek terus berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para PMI agar menyadari pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.

Terhitung Desember 2019, sebanyak 544,5 ribu PMI telah terlindungi oleh program BP Jamsostek dengan nilai iuran mencapai Rp101,8 miliar. (OL-09)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya