Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
ANGKA gini ratio Indonesia pada September 2019 tercatat 0,380 poin, atau turun 0,002 poin dibandingkan Maret 2019 sebesar 0,382. Dilihat secara tahunan, angka gini ratio periode September 2019 juga turun 0,004 poin dari periode September 2018 sebesar 0,384.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, saat memaparkan data terbaru di kantor BPS, Rabu (15/1). Dia mengatakan BPS menggunakan indikator gini ratio dan distribusi pengeluaran dari Bank Dunia.
"Koefisien gini berdasarkan kurva lorenz yang merupakan pengeluaran kumulatif, membandingkan distribusi nilai pengeluaran konsumsi dengan distribusi uniform yang mewakili presentase kumulatif penduduk," jelas Suhariyanto.
Lebih lanjut, dia menjelaskan gini ratio di daerah perkotaan pada September 2019 tercatat 0,391 atau turun 0,001 poin dibandingkan periode Maret 2019. Namun, angka gini ratio daerah perkotaan periode September 2019 itu tidak mengalami perubahan dari September 2018.
Sementara itu, gini ratio daerah pedesaan pada September 2019 tercatat 0,315 atau turun 0,002 poin, dibandingkan gini ratio Maret 2019 sebesar 0,317 poin. Gini ratio September 2019 juga mengalami penurunan bila dibandingkan September 2018 yang mencapai 0,319.
"Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok 40% terbawah sebesar 17,71%. Hal ini berarti pengeluaran penduduk pada September 2019 berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah," paparnya.
Dirinci berdasarkan wilayah, gini ratio daerah perkotaan tercatat 16,90%. Bisa dikatakan ketimpangan di wilayah urban tergolong mdoerat. Sementara untuk daerah perdesaan tercatat 20,66%, yang berarti tergolong dalam kategori ketimpangan rendah.
"Usaha untuk menurunkan ketimpangan memang membutuhkan upaya luar biasa. Untuk menurunkan ketimpangan tidak bisa dilakukan seketika. Saya pikir kejadiannya hampir sama di semua negara, di mana ketimpangan yang ada di kota lebih tinggi dan lebih kasat mata," pungkas Suhariyanto.(OL-12)
Lembaga Riset dan Data Analisis Sigmaphi 118,73 juta orang atau 42,9% penduduk Indonesia pada tahun 2023 hidup dalam kondisi tidak layak.
Di balik keindahan alamnya yang memukau dan semangat masyarakatnya yang tak kenal lelah, Gorontalo masih bergulat dengan dua "luka" kronis: kemiskinan dan kesenjangan
SEKTOR usaha ultramikro, mikro, kecil dan menengah (UMKM) membutuhkan ekosistem yang sehat agar bisa naik kelas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kenaikan angka kemiskinan di Ibu Kota Jakarta pada Maret 2025 dipicu oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan garis kemiskinan dan ketidakstabilan harga kebutuhan pokok.
Kemiskinan di wilayahnya masih tinggi terutama kategori miskin ekstrem yang jumlahnya mencapai 44.462 kepala keluarga. Sementara jumlah warga miskin tercatat 35.818 kepala keluarga.
Koperasi merupakan institusi modern yang mampu menyejahterakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
Center of Economic and Law Studies (Celios) meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut mengaudit data pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pada jajaran kabinet Merah Putih untuk melakukan percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di desa
Tulus Abadi menuding angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tidak tidak mencerminkan kondisi masyarakat di lapangan.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
SULAWESI dan Jawa menjadi dua wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan II-2025.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2025 tumbuh sebesar 5,12% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved