Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PERUM Bulog berkomitmen untuk dapat terus berkontribusi dalam menjaga inflasi nasional.
Sebagaimana diketahui, tingkat inflasi sepanjang 2019 tercatat hanya 2,72%, terendah dalam 20 tahun terakhir. Harga komoditas yang terkendali, terutama beras, menjadi salah satu faktor kunci capaian positif tersebut.
Demi melanjutkan tren positif yang ada, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengungkapkan pihaknya akan meningkatkan berbagai upaya yang telah dilaksanakan pada tahun lalu. Salah satu upaya yang memberikan dampak signifikan adalah operasi pasar.
Sepanjang 2019, perseroan menggelontorkan beras sebesar 660 ribu ton ke seluruh wilayah Indonesia. Upaya itu dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan, baik ketika terjadi lonjakan harga maupun tidak.
"Ketika harga rendah atau tinggi, kami terus pasok beras ke pasar dan itu terbukti bisa mengendalikan harga," ujar Tri kepada Media Indonesia, Jumat (3/1).
Pada tahun ini, volume beras untuk operasi pasar akan ditingkatkan menjadi 1,1 juta ton.
Baca juga: Inflasi Terendah dalam 20 Tahun, Gubernur BI: Ada Empat Faktor
Tri optimistis target tersebut bisa dicapai lantaran, mulai 2020, perseroan akan memasok stok ke toko-toko ritel yang berada di bawah naungan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
Saat ini, Aprindo mewadahi 150 perusahaan dengan jumlah gerai lebih dari 45.000 unit di 30 provinsi di Tanah Air.
"Dengan kerja sama ini, sekarang kami memiliki jaringan yang lebih luas. Masyarakat bisa mendapatkan beras bulog yang punya kualitas baik dan harga terjangkau dengan lebih mudah. Per 1 Januari sudah ada beras kami yang dipasok ke Indomart dan Alfamart," tutur Tri.
Upaya maksimal dalam mendistribusikan beras murah ke berbagai wilayah wajib dilakukan terutama pada saat-saat separti sekarang ketika bencana banjir mengintai setiap waktu.
"Kami harus menjamin ketersediaan beras di pasar agar harga tidak naik. Terutama pada Januari sampai Maret, dalam kondisi cuaca seperti ini, kami harus sangat bisa mengendalikan harga," sambungnya. (A-4)
Jumlah stok beras masih akan bertambah, karena pada pekan depan akan tiba beras sebanyak 35 ribu ton
Kalaupun ada kekurangan biasanya Bulog Subdivre Cianjur menutupinya dengan pasokan dari daerah lain
Bulog sebagai institusi pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras, mengambil beberapa langkah.
Selama Januari, Bulog Cirebon sudah menggelontorkan 3.700 ton beras SPHP melalui berbagai jaringan
Penyaluran beras CPP dipastikan sesuai mekanisme, sehingga bantuannya tepat sasaran.
KELANGKAAN beras medium dan premium terjadi selama sepekan terakhir di sejumlah minimarket di Jawa Barat (Jabar). Konsumen terus mendapati kosongnya rak-rak beras.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya menekan inflasi dengan mengendalikan kenaikan harga-harga barang dan jasa.
Hingga Oktober 2023, inflasi tahunan Kota Bandung berada pada posisi paling rendah di Jawa Barat.
Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia menyatakan pada Oktober, inflasi masihcukup terkendali. Namun ada potensi kenaikan inflasi di minggu-minggu berikutnya.
Laju inflasi tahun ini sebetulnya diprediksi melandai. Namun perlu diantisipasi dampak risiko beberapa sektor yang akan memengaruhi inflasi.
PEMERINTAH daerah dan kalangan pebisnis di Jawa Barat optimistis investasi yang masuk ke wilayah ini pada 2024 masih akan tinggi.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bandung terus mengoptimalkan berbagai program untuk terus menjaga angka inflasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved