Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Indonesia Jadi yang Pertama Terbitkan Green Sukuk Ritel

M. Ilham Ramadhan Avisena
19/12/2019 21:20
Indonesia Jadi yang Pertama Terbitkan Green Sukuk Ritel
Petugas menyampaikan penjelasan kepada pengunjung saat menghadiri Green Sukuk Investor Day di Jakarta(Antara/Dhemas Reviyanto)

PEMERINTAH Indonesia telah menerbitkan Green Sukuk Ritel pada November 2019. Menteri keuangan Sri Mulyani mengklaim Indonesia menjadi yang pertama menerbitkan seri surat berharga negara tersebut.

Green Sukuk Ritel menjadi terobosan pemerintah dalam menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang mengusung tema lingkungan (Green Sukuk) dan ditawarkan untuk investor individu (ritel).

"Kita harapkan ini sebagai salah satu instrumen syariah yang sifatnya green dan bahkan sudah bisa diklasterkan secara retail," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (19/12).

Sukuk Tabungan seri ST006 itu, selain sebagai instrumen fiskal baru, juga dapat digunakan untuk membiayai proyek-proyek lingkungan. Hal itu, sesuai dengan komitmen pemerintah dalam menghadapi berbagai persoalan lingkungan global.

Hal tersebut, lanjut Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, dalam membuktikan pemerintah mendukung pengelolaan pembiayaan yang ditujukan untuk hal-hal produktif yang bersifat hijau dalam rangka menopang pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi tekanan global.

Baca juga : Kejar Target Realisasi, Kemenkeu Sosialisasikan SBSN

"Ini adalah inovasi yang luar biasa, karena biasanya kita bayangkan sukuk itu project-biz, dan tidak mungkin dilakukan secara retail. Projectnya itu sekarang green dan bisa kita convert ke retail. Itu inovasi yang cukup interesif," ungkapnya.

Green Sukuk Ritel tersebut menawarkan imbalan 6,75% (kupon mengambang dengan kupon minimal). ST006 berhasil mengumpulkan total nominal pembelian sebesar Rp1,46 triliun dengan jumlah investor sebanyak 7.735 orang di 34 provinsi.

Berdasarkan data Kemenkeu, peminat ST006 didominasi oleh generasi milenial hingga 51% atau 3.950 orang.

Sementara proyek-proyek hijau yang dibiayai dari penerbitan ST006 diantaranya proyek di Kementerian Perhubungan seperti layanan bandar udara, kenavigasian dan pelabuhan. Di Kementerian PUPR, ST006 membiayai proyek pembangunan embung, jaringan irigasi dan unit air baku. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya