Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
EKONOM dari Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah meyakini inflasi hingga akhir 2019 tidak akan jauh target yang telah ditetapkan pemerintah sebesar 3,5% plus minus 1.
"Dengan inflasi November yang hanya 0,14% month to month (mtm), bisa diyakini inflasi tahun 2019 akan berada dikisaran bawah target 3,5% plus minus 1," kata Piter saat dihubungi, Senin (2/12).
Namun ia menilai kemungkinan meningkatnya inflasi pada Desember karena masuk musim libur Natal dan Tahun Baru juga perlu menjadi perhatian.
"Tapi secara keseluruhan inflasi tahun 2019 akan tetap berada dikisaran bawah target inflasi. Kalau hingga akhir tahun ini (pemerintah) tidak perlu kerja keras lagi. Karena sudah dikisaran bawah target," jelasnya.
Ia menambahkan, inflasi di 2019 bukan menjadi tantangan bagi Indonesia. Menurutnya, yang akan menjadi tantangan yakni pada 2020.
"Kita harus melihatnya pada proyeksi inflasi ke depan yang diperkirakan akan lebih tinggi karena banyaknya kenaikan harga yang ditetapkan pemerintah," imbuhnya.
"Untuk tahun depan yang perlu jadi perhatian adalah kalau pemerintah jadi menaikkan tarif dasar listrik (TDL), mengurangi subsidi solar dan sebagainya, maka inflasi sulit dijaga dikisaran target," sambungnya.
Menurutnya, untuk menjaga inflasi sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebesar 3,1%, pengambil kebijakan bisa saja kembali mengkaji urgensi berbagai kenaikan harga yang telah ditetapkan sebelumnya.
"Utamanya dengan tidak menaikkan harga-harga barang administrasi. Pemerintah perlu mengkaji urgensi kenaikan harga itu, serta trade off nya dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga," pungkas Piter.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) mengalami inflasi sebesar 0,14% pada November 2019. Angka tersebut didapat dari hasil pemantauan di 82 kota.
Sementara inflasi pada tahun kalender 2019 mencapai 2,37% sedangkan secara Year on Year (YoY), tercatat inflasi sebesar 3,00%. (OL-8)
Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya menekan inflasi dengan mengendalikan kenaikan harga-harga barang dan jasa.
Hingga Oktober 2023, inflasi tahunan Kota Bandung berada pada posisi paling rendah di Jawa Barat.
Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia menyatakan pada Oktober, inflasi masihcukup terkendali. Namun ada potensi kenaikan inflasi di minggu-minggu berikutnya.
Laju inflasi tahun ini sebetulnya diprediksi melandai. Namun perlu diantisipasi dampak risiko beberapa sektor yang akan memengaruhi inflasi.
PEMERINTAH daerah dan kalangan pebisnis di Jawa Barat optimistis investasi yang masuk ke wilayah ini pada 2024 masih akan tinggi.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bandung terus mengoptimalkan berbagai program untuk terus menjaga angka inflasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved