Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Dunia Usaha Syariah Buka Peluang bagi Pemuda

M Ilham Ramadhan Avisena
24/11/2019 17:20
Dunia Usaha Syariah Buka Peluang bagi Pemuda
Pemuda Islam Internasional Langsungkan Pertemuan di Jakarta: Seremonial pembukaan Indonesia Islamic Young Leaders Summit (IIYLS) 2019( MI/melalusa )

DUNIA usaha syariah di Indonesia dianggap memiliki potensi yang besar dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Penduduk muslim yang diperkirakan mencapai lebih dari 200 juta jiwa harus dimanfaatkan sebagai pemecut geliat usaha syariah.

Terlebih, dunia usaha syariah kini mulai dilirik oleh negara maju, maka peluang Indonesia untuk menjadi negara dengan perekonomoian yang maju semakin terbuka lebar.

Namun peluang itu juga dinilai memiliki tantangan yang besar. Bonus demografi yang dimiliki Indonesia menjadi keran pembuka tingkat pengangguran dalam negeri.

"Dalam 5 tahun ke depan, kita akan menghadapi tantangan yang cukup berat, karena ada 13% pemuda yang masih menganggur. Ini masih cukup tinggi, makanya dilakukan penyediaan pendidikan vokasi dan pembukaan lapangan pekerjaan yang luas oleh pemerintah," kata Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Kementerian Pemuda dan Olahraga, Esa Sukmawijaya dalam sambutannya di acara Indonesia Islamic Young Leaders Summit 2019 di Gedung Nusantara V DPR/MPR, Jakarta, Minggu (24/11).

Esa berpendapat, pendekatan yang tepat kepada pemuda dalam rangka mengurangi angka pengangguran pemuda di Indonesia perlu untuk dilakukan. Salah satunya yakni dengan pemanfaatan teknologi digital yang erat kaitannya dengan generasi milenial.

Sosialisasi usaha syariah dan informasi mengenai langkah untuk mulai berusaha dapat disampaikan kepada milenial melalui teknologi digital. Dunia usaha syariah, sambung Esa, merupakan cara terbaik untuk mengurangi pengangguran.

Presiden Direktur Santri Milenial Center (Simac), Nur Rohman, dalam kesempatan yang sama, menyebutkan, santri kini harus memiliki visi dan misi untuk mengembangkan dunia syariah. Ia mengajak para pengusaha syariah milenial untuk aktif mengambil peran dalam meningkatkan perekonoian.

"Kita harus pastikan bahwa masa depan bangsa dan negara yang kita cintai Indonesia ini berada di tangan anda sekalian. Kita harus mengganti peran dan fungsi dari generasi sebelum kita, untuk itu saya mengajak kita bergerak aktif," tuturnya.

"Bila generasi muda Islam bersama dan optimistis bahwa 20 tahun yang akan datang kalian semua yang akan menguasai dunia ini. Kita akan bersama mengharapkan kesuksesan, kebahagiaan di dunia dan di akhirat," sambung Nur Rohman.


Baca juga: Smart ASN 4.0 akan Ubah Pola Lama Birokrasi


Lebih lanjut, pengusaha dan politikus Sandiaga Uno menyampaikan, Indonesia yang diprediksi menjadi 5 negara besar dengan ekonomi maju pada 2045 dapat tercapai bila pemudanya siap untuk melakukan gerakan dan terlibat aktif dalam perekonomian nasional.

Sandiaga menilai, pesatnya perkembangan teknologi sebetulnya bukan halangan bagi generasi milenial. Sebab menurutnya milenial dan teknologi bagai satu kesatuan yang sulit dipisahkan.

"Ini tantangan untuk membuka kesempatan yang lebih besar, karena perkembangan digital akan bisa dimanfaatkan oleh generasi milenial. Jadi fintech itu bisa jadi sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan perekonomian Indonesia," ujarnya.

Ia juga mendorong para pemuda untuk tidak melulu memfokuskan diri untuk mencari pekerjaan. Pasalnya ia meyakini potensi pemuda Indonesia amat besar untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

Perekonomian dalam negeri yang menurutnya sedang bergejolak, harus bisa dihadapi oleh generasi milenial melalui berusaha dan menjaring banyak tenaga kerja.

"Itu harus diakselerasi dengan jumlah milenial yang besar," kata Sandiaga.

Untuk mencapai apa yang diprediksi pada 2045, pengusaha muda Indonesia harus terus melahirkan inovasi dan tidak berhenti pada satu pencapaian. Kemudian, milenial diminta untuk terus mencari peluang baru dan berkarya serta berani untuk mengambil risiko dan tidak takut untuk gagal.

"Bergerak cepat dan lakukan dobrak kebiasaan lama. Jangan lakukan hal-hal yang biasa saja, berinovasi, ambil risiko, generasi muda memiliki potensi lebih dari yang mereka tahu, itu harus digali," tandas Sandiaga. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya