Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Menteri BUMN Erick Tohir Jangan Gamang Benahi Kementeriannya

Mediaindonesia.com
25/10/2019 12:47
Menteri BUMN Erick Tohir Jangan Gamang Benahi Kementeriannya
Menteri BUMN Erick Thohir(MI/Ramdani)

MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir diminta tidak gamang untuk membenahi Kementeriannya yang mengelola 142 BUMN.

Permintaan itu disampaikan Ketua Koordinator BUMN Watch Naldy N Haoren SH kepada wartawan menyikapi permintaan Erick Tohir yang akan menempatkan tiga  orang sebagai wakil menteri (Wamen) nya.

"Dengan meminta tiga orang menjadi Wamen Erick Thohir terlihat gamang dan ragu dalam mengelola BUMN. Pengusaha sekaliber Erick jangan ragu lagi mengelola BUMN meski dengan hanya satu orang Wamen," ujar Naldy N Haroen, di Jakarta, Jum'at (25/10).

"Seorang pengusaha sejatinya adalah fighter atau petarung. Jadi Erick Thohir kami harapkan jadi petarung sejati," imbuhnya.

Naldy menambahkan, yang diperlu dilakukan Erick Thohir ke depan adalah tidak menempatkan jajaran Direksi BUMN atas dasar like and dislike.

Serta, lanjut Naldy Haroen, Erick Thohir harua berani melakukan efisiensi anggaran di semua tingkatan BUMN.

"Perusahaan-perusahaan di BUMN ini kan sudah berjalan berpuluh-puluh tahun. Jadi, tidak ada yang susah untuk mengelola BUMN. Erick tinggal meneruskannya saja," jelasnya.

Menurut Naldy Haroen, godaan terberat yang akan dihadapi Erick Thohir di masa yang akan datang adalah menghindari intervensi dari partai politik, yudikatif, dan legislatif.

"Itu tantangan terberat yang bakal dihadapi Menteri BUMN. Karena, selama ini BUMN dianggap jadikan 'sapi perahan' oleh mereka. Jadi Erick harus berani 'melawan' mereka," tuturnya.

Dia menambahkan, BUMN Watch tidak punya kepentingan apapun dalam hal ini.

"Kami hanya mengamati apa yang terjadi sesugguhnya di lapangan serta berkomukasi dengan serikat-serikat pekerja BUMN. Sehingga informasi tentang BUMN yang kami dapatkan berdasarkan fakta." kata dia.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik