Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
DIREKTUR Riset Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah pesimistis komposisi menteri perekonomian di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 bisa membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia.
"Dengan komposisi kabinet saat ini khususnya di bidang ekonomi, saya tidak cukup optimis dengan perekonomian kita kedepan. Lupakan mimpi utk bisa menjadi negara ekonomi terbesar nomor 5 tahun 2045," ungkap Piter saat dihubungi, Rabu (23/10).
Ia bahkan menambahkan, masyrakat Indonesia harus bersiap diri menghadapi tumpukkan masalah di 2030. Hal itu disebabkan dengan ketidakmampuan para pembantu Presiden Joko Widodo menuntaskan tugasnya selama lima tahun mendatang.
"Tim ekonomi yang terbentuk di kabinet Jokowi periode kedua ini jauh sekali dari harapan. Hampir disetiap pos menteri tidak menjanjikan adanya masa depan ekonomi yang terbaik," kata Piter.
Oleh karenanya, ia tidak meyakini pos kementerian ekonomi di Kabinet Indonesia Maju dapat menghasilkan terobosan yang positif bagi perekonomian Indonesia.
Hal yang paling dikhawatirkan olehnya yakni, minimnya visi para menteri untuk mengedepankan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo telah melantik menteri di Kabinet Indonesia Maju. Di bidang ekonomi, terdapat wajah-wajah baru mengisi pos kementerian.
Mereka yang kini bercokol di pos kementerian ekonomi yakni Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator Perekonomian; Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan; Ida Fauziah sebagai Menteri Ketenagakerjaan.
Kemudian Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Menteri Perindustrian; Agus Supramanto sebagai Menteri Perdagangan; Basuki Hadimuljono sebaga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian; Siti Nurbaya Bakar sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Selanjutnya Sofyan Djalil sebagai Menteri Agraria, Tata Ruang dan Kehutanan; Erick Thohir sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Teten Masduki sebagai Menteri Koperasi dan UMKM. (OL-8)
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved