Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
TANTANGAN utama tim ekonomi pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin saat ini ialah mewujudkan pertumbuhan ekonomi di angka 7%-8% dalam lima tahun ke depan.
Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah mengatakan, hal itu menjadi tantangan berat mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam lima tahun terakhir selalu berada di sekitar 5%/. Pemerintah pun hngga 2020 nanti hanya mematok pertumbuhan 5,3%.
"Pertumbuhan 5% tidak cukup dan akan membawa negara ini ke persoalan besar: menumpuknya pengangguran, meningkatnya kemiskinan, dan melebarnya jurang ketimpangan," ungkap Piter kepada Media Indonesia, Minggu (20/10).
Ia mengakui pertumbuhan ekonomi dengan rata-rata 7 hingga 8 persen adalah tugas yang sangat tidak mudah dengan semua kondisi eksternal dan internal yang tidak mendukung.
Baca juga : Tim Ekonomi Kabinet Baru Harus Berpola Pikir Pengusaha
"Tapi sesungguhnya pertumbuhan rata-rata 7 sampai 8 persen selama lima tahun ke depan bukan tidak mungkin," katanya.
Sementara itu, Kepala Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menilai proses politik akan mempengaruhi kebijakan ekonomi yang dikeluarkan tim ekonomi di kabinet mendatang.
Menurutnya, harus dilihat terlebih dahulu apakah kabinet yang akan dibentuk masih tetap memiliki orang-orang yang berasal dari teknokrat di posisi kunci atau tidak.
"Kalau banyak isinya politisi apalagi di posisi-posisi kunci, kemungkinan proses ekonomi-politiknya akan jadi lebih berat. Akan lebih banyak pertimbangan-pertimbangan politiknya dibandingkan dengan pertimbangan secara normatif," terang Yose.
"Idealnya adalah orang-orang yang mempunyai beban politik lebih sedikit," pungkasnya. (OL-7)
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved