Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
KEMENTERIAN Perdagangan dan Kementerian Pertanian menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang Pengembangan Ekspor Produk Organik Indonesia.
Penandatanganan dilakukan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Dody Edward dan Direktur Jenderal Perkebunan Kasdi di sela-sela penyelenggaraan Trade Expo Indonesia 2019 di Indonesia Convention Exhibiton (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten.
Sinergi tersebut dilaksanakan untuk mendorong peningkatan ekspor produk perkebunan organik Indonesia di pasar internasional.
Melalui sinergi itu, kedua kementerian akan memadukan basis data eksportir produk organik terutama di sektor perkebunan.
Baca juga: Dua Perusahaan Bergandeng Bidik Pasar Kosmetik di Tanah Air
Selain itu, kedua instansi pemerintah tersebut akan berkolaborasi dala memberikan pemahaman bagi para pelaku usaha tentang tata cara atau prosedur regulasi dan sertifikasi ekspor.
"Kami juga akan membantu promosi produk-produk yang berpotensi ekspor. Kami sediakan akses ke berbagai negara yang memiliki permintaan tinggi," ujar Dody melalui keterangan resmi, Jumat (18/10).
Menurut Dody, produk organik Indonesia memiliki peluang besar untuk bersaing di pasar internasional karena memiliki ciri khas tersendiri.
Pasar produk organik pun kian besar lantaran sebagian masyarakat mulai memilih gaya hidup sehat.
“Masyarakat mulai kembali ke sumber-sumber alami, organik, tanpa bahan pengawet, serta menghindari pestisida dan bahan kimiawi lainnya. Melihat peluang dan potensi yang ada, Kementerian Perdagangan memandang produk organik sebagai salah satu produk strategis yang dapat meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia,” jelas Dody.
Sementara itu, Kasdi menyampaikan Kementerian Pertanian telah melaksanakan program fasilitasi sertifikasi produk organik secara gratis bagi petani produk organik di dalam negeri.
“Kami harap Indonesia dapat menjadi produsen organik terkemuka di Asia. Dengan adanya pendampingan dari pemerintah, usaha dapat meningkatkan volume dan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan permintaan pasar dunia,” tandas Kasdi. (OL-2)
perluasan kesempatan kerja ke luar negeri amat penting. Namun, pendekatan pemerintah seharusnya lebih manusiawi dan berkeadilan.
Pelepasan ekspor ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ekonomi biru melalui integrasi digital, keberlanjutan, dan kolaborasi lintas sektor.
Jumlah ekspor gula kelapa kristal atau gula semut sebanyak 18,5 ton senilai US$35 ribu
MENTERI Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memantau harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Kebon Kembang, Bogor, Jawa Barat pada Rabu, (26/3).
KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) mendukung peningkatan volume dan nilai ekspor produk sarang burung walet Indonesia ke Tiongkok.
Kemendag mengimbau para pelaku usaha pengemas (repacker) minyak goreng Minyakita untuk mematuhi ketentuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved