Ekspor Hortikultura Dipacu lewat Korporasi

Media Indonesia
26/8/2019 10:20
Ekspor Hortikultura Dipacu lewat Korporasi
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kanan) menghadiri acara pelepasan ekspor komoditas hortikultura di Surabaya, Jawa Timur.(ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

PRESIDEN RI Joko Widodo dalam berbagai kesempatan mendorong peningkatan ekspor di berbagai sektor dalam upaya peningkatan devisa negara, termasuk pertanian.

Komoditas hortikultura hingga saat ini telah mampu menembus 113 negara, dengan jenis komoditas yang makin beragam. Namun, pemerintah merasa masih perlu mendesain lebih baik lagi peta komoditas unggulan bagi dunia.

Direktorat Jenderal Hortikultura tengah mempersiapkan grand design hortikultura dengan basis korporasi selama lima tahun, terhitung 2020–2024. Korporasi hortikultura dilaksanakan dengan mengembangkan one village one variety. Kawasan korporasi menggabungkan sentra-sentra yang kecil menjadi satu kesatuan dengan penguatan, pendampingan, dan teknologi.

“Hortikultura akan berkembang dengan basis korporasi sehingga pengakuan kualitas dan daya tawarnya mempunyai taring sampai luar negeri. Kita akan berkolaborasi dengan pihak lainnya,” ujar Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto pada Focus Discussion Group (FGD) di Jakarta, Jumat (23/8).

Diakui, sudah ada kawasan untuk komoditas buah dan florikultura. Namun, kualitas produk belum berstandar ekspor. Kawasan  yang dikehendaki minimal 100 hektare. Komoditas buah yang menjadi target pengembangan di antaranya jeruk, mangga, manggis, pisang, dan lengkeng. Untuk komoditas florikultura sasarannya krisantemum dan melati.

Untuk pola pengembangan buah, harus ada dua model, lahan hamparan dan lahan sempit.
Ditjen Hortikultura akan menyiapkan program pengembangan kawasan berdaya saing, lahan dan agroklimat yang sesuai, benih unggul bermutu, pengendalian OPT, dan dukungan pemasaran.

Direktorat PSP, Badan SDM Pertani­an, Badang Litbang Pertanian, dan Kementerian Perekonomian menganggarkan Rp42 miliar untuk mendukung kawasan hortikultura. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya